TEMPO.CO, Bandung - Setelah tampil perdana di Salihara, teater wayang golek Den Kisot akan dipentaskan keliling kota di Indonesia. Rencananya mereka akan tampil di Bandung pada September 2019.
“Juga lagi diatur tampil di Ubud Writer Festival awal Oktober,” kata sutradara Endo Suanda, Senin, 29 Juli 2019.
Lakon Den Kisot mengangkat cerita Don Quijote di novel karangan Miguel de Cervantes. Penyair Goenawan Mohamad dan Endo Suanda mengadaptasi kisahnya untuk lakon teater wayang golek itu.
Selain undangan tampil di Bandung dan Bali itu, daerah lain ikut memintanya pentas. “Yang pengen sih banyak, Solo, Yogya, Semarang, Majalengka, Garut, tapi itulah dana selalu jadi kendala,” ujar Endo.
Komposisi pemain yang akan pentas keliling rencananya tetap sama yaitu empat pemain musik, aktor, dan dalang. Arief Nugraha Rawanda, 43 tahun, sebagai dalang mengatakan pementasan Den Kisot berbeda dari pertunjukan wayang golek yang biasanya ia bawakan. “Cerita, wayang, karakter, dan bahasanya berbeda.”
Dia sempat tidak percaya diri memainkan wayang golek dalam pementasan teater Den Kisot. Alasannya karena belum punya acuan dalang yang melakukan hal serupa. Sikapnya mulai berubah ketika tertarik saat membaca naskah lakon. Dibantu asisten dalang, Arief akhirnya mulai latihan.
Baca Juga:
Ia pun mengubah posisinya dari dalang wayang golek menjadi pemain yang berperan sebagai pendalang. Selain jadi harus patuh pada naskah, sutradara, ia pun harus membatasi improvisasi untuk melucu.
ANWAR SISWADI