Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jalur Kanvas Paris-Jakarta

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebuah koper tua dilubangi sisinya. Lewat lubang segi empat ini, pengunjung bisa mengintip, ada miniatur Menara Eiffel yang diterangi sinar kuning. Koper itu lengkap dengan label bagasi sebuah penerbangan. Perupa Hardiman Radjab memberi judul karya itu Paris-Jakarta. Judul ini langsung bersentuhan dengan tema pameran "Dari Paris ke Jakarta".Ada banyak karya disuguhkan dalam pameran yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada 30 April-13 Mei 2008 itu. Pengunjung bisa menemukan karya perupa Indonesia dan Prancis. Perupa dari Indonesia antara lain Srihadi Sudarsono, A.D. Pirous, Abas Alibasyah Hanafi, Harry Darsono, Koko P. Sancoko, dan Nus Salomo. Sedangkan dari Prancis antara lain Hans A.R.P., Anna-Eva Bergman, Jean Couy, Hans Hartung, dan Jean Le Moal. Obyek yang dibidik para perupa bermacam-macam. Dari pemandangan lima alien yang menjinjing jeriken minyak karya M. Rizal Fauzi berjudul Tribute to Vasarely, perempuan bugil yang terlelap di atas kasur dengan pemandangan pinggir sungai di Prancis karya Nus Salomo berjudul French Beauty, sampai pemandangan indah pegunungan dari balik jendela karya Paul Kadarisman yang dinamai Tidak Ada Judul. Sementara para perupa Indonesia menampilkan karya realis, lukisan-lukisan perupa Prancis malah cenderung abstrak, seperti karya Bergman Anna-Eva yang menggunakan dua warna: hitam dan putih, atau deretan lukisan Hartung Hans yang berupa coretan cat hitam. Ada juga sketsa yang ditorehkan Marquet Albert yang ternyata lebih mudah dipahami dari jenis lukisan sebelumnya. Sketsa itu bercerita tentang interaksi manusia dan pemandangan. Juga ada karya Gonzales Roberta yang menggunakan coretan hitam untuk menggambar seekor ayam raksasa. Karya-karya seniman Prancis ini merupakan lukisan tempo dulu koleksi Galeri Nasional. Para perupanya pun telah tutup usia, seperti Gonzales Roberta, yang lahir pada 1909 dan tutup usia pada 1976. Perupa kelahiran Paris ini kerap mencampurkan guratan geometris dengan surealisme.Tak semua yang dipajang berupa lukisan, juga ada karya tiga dimensi. Tengoklah, misalnya, sepasang patung Tintin dan anjingnya, Snowy, karya Budi Adi Nugroho berjudul Tibet...Tibet...Tibet yang terbuat dari kayu resin berwarna merah. Ada bantal stainless berwarna perak karya Awan Simatupang serta sepasang sofa beserta lampu lantai berkaki tinggi buatan Rotua Magdalena P. Agung. Pameran Paris-Jakarta semacam ini pernah digelar pada 1992. Peristiwa itu, menurut Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre Sukmana, menjadi salah satu momen penting dalam kebijakan penyusunan koleksi karya-karya internasional yang dimiliki pemerintah Indonesia. "Karya-karya dari Prancis itu kini menjadi bagian penting koleksi karya internasional Galeri Nasional Indonesia," demikian ia menulis dalam katalog pameran.Berbeda dengan pameran serupa pada 1992, menurut kurator pameran Rizki A. Zaelani, format pameran kali ini memperluas interaksi karya di antara seniman dua negara. Pada pameran sebelumnya, karya lukis dari Prancis didampingi seniman senior yang pernah mengunjungi Kota Paris pada 1950-an dan 1960-an. Kali ini juga dihadirkan karya-karya seniman yang lebih muda. "Terlepas dari apakah mereka pernah ke Kota Paris atau tidak." l AGUSLIA HIDAYAH
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

33 hari lalu

Pameran Voice Against Reason. Foto: Museum Macam.
Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.


Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

40 hari lalu

Pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit  sejak 15 Maret hingga 14 April 2024 di Grey Art Gallery Bandung. (Dok.Grey)
Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.


Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Karya instalasi buatan Michelle Jovita berjudul Massa Manusa. (Dok.pameran).
Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance


Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Pameran Lengan Terkembang: Ruas Lintas - Abilitas di Bale Tonggoh Selasar Sunaryo Art Space Bandung melibatkan belasan peserta seniman difabel.  Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.


Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Artsiafrica#2 di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung berlangsung 16 - 30 September 2023. Foto: Dok.Galeri.
Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.


Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Pameran kelompok Ambari di Galeri Orbital Dago Bandung hingga 17 September 2023. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.


Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Lukisan karya Iwan Suastika berjudul Beauty in a Chaotic Rhythm. Dok. D Gallerie
Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.


Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Karya Dionisius Caraka berjudul Tumbukan Lato-lato di Galeri Ruang Dini Bandung. TEMPO/ANWAR SISWADI
Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.


Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Karya Isa Perkasa berjudul Masker 2024. (Dok.Pribadi)
Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.


Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

(kiri ke kanan) Hilmar Faris, Claire Siregar, Sylvia Siregar pada acara pembukaan Bianglala Seribu Imajinasi, di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu, 5 April 2023. Foto: TEMPO | Gabriella Amanda.
Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.