TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Andibachtiar Yusuf mengatakan baru saja menyelesaikan syuting sekuel film Love For Sale. Ia baru saja menyelesaikan adegan awal dan akhir untuk film tersebut. "Rencananya akan tayang 5 Desember nanti," ujar dia di CGV Grand Indonesia, Rabu, 24 Juli 2019.
Andibachtiar mengatakan film Love For Sale 2 berbeda dengan film sebelumnya. Konflik yang ditonjolkan akan lebih kompleks dengan kisah yang lebih segar, tentunya kisah Richard dan Arini akan menggugah emosi para penonton.
Sebelumnya, kata Andibachtiar, penceritaan Love For Sale divisualisasikan secara lambat. Namun di film keduanya, cerita tersebut akan lebih dinamis dan berbeda dengan film pertamanya.
Love For Sale menceritakan Richard (Gading Marten), seorang wirausahawan percetakan berusia 41 tahun yang cukup lama menyandang status jomblo.Kegagalan cinta di masa lalu membuatnya terbiasa hidup sendiri.
Namun di depan teman-temannya, terkadang Richard merasa sebagai orang yang paling paham mengenai cinta. Padahal selama hidup sendiri, ia hanya tinggal bersama seekor kura-kura bernama Kelun.
Film Love For Sale bukan hanya soal menertawakan orang-orang berstatus jomlo, tetapi lebih dari itu. Love For Sale menyorot kesepian dan kesendirian hidup di kota besar, serta membicarakan aplikasi kencan online yang dianggap sebagai obat penawar kesendirian.
Film yang mengangkat cerita sederhana dari seorang pria kesepian ini, mendapatkan penghargaan naskah terbaik di ajang JAFF (Jogja Netpac Asia Film Festival) dalam kategori Indonesian Screen Awards. Penghargaan ini diberikan kepada Andibachtiar Yusuf dan M. Irfan Ramli selaku penulis naskah filmnya.
Pemainnya, Gading Marten juga menyabet dua penghargaan atas perannya di film tersebut. Dalam Festival Film Tempo di Jakarta yang diadakan majalah Tempo, Gading Marten mendapatkan anugerah Aktor Pilihan Tempo. Selain itu, Gading mendapatkan piala Citra untuk aktor terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
CHITRA PARAMAESTI