TEMPO.CO, Jakarta - Nia Ramadhani bersama keluarganya kini sedang berada di Amerika Serikat. Selama satu bulan mereka berlibur sekaligus bersilatuahmi ke sanak famili yang berada di sana.
Di akun Instagram Nia Ramadhani, tampak dia beserta suami Anindra Ardiansyah Bakrie atau Ardi Bakrie dan ketiga anak mereka sedang berlibur ke Disneyland dan naik Disney Cruise atau kapal pesiar Disney.
Baca Juga:
Dalam acara Ngopi Dara bersama Jessica Iskandar yang tayang pada Sabtu, 20 Juli 2019, Nia Ramadhani mengungkapkan biaya yang dikeluarkan untuk liburan. Salah satunya tiket pesawat ke Amerika Serikat untuk delapan orang -termasuk dua pengasuh anak dan seorang manager, sebesar Rp 600 juta. Angka itu belum termasuk akomodasi selama berada di Negeri Paman Sam.
Nia Ramadhani bersama suaminya, Ardi Bakrie saat berlibur ke Amerika Serikat. Instagram
Mengenai biaya perjalanan ini, Nia Ramadhani mengatakan bukan dia yang merancang setiap detail ongkosnya. "Budget yang mikirin bukan aku ya," ujar Nia.
Plesiran Nia Ramadhani bersama keluarganya ini menjadi sorotan netizen. Musababnya, suami Nia Ramadhani, Ardi Bakrie adalah putra dari pengusaha Aburizal Bakrie yang pernah tersangkut kasus lumpur Lapindo.
"Korban lumpur Lapindo gmn?" tulis akun irmasoeryanii dalam kolom komentar di Instagram Nia Ramadhani bersama keluarganya. Baru-baru ini Kementerian Keuangan mengumumkan utang PT Minarak Lapindo Jaya dan PT Lapindo Brantas Inc, milik Grup Bakrie ke pemerintah sebesar Rp 1,76 triliun. Perhitungan itu sudah berikut denda dan bunga utang Rp 773 miliar.
Netizen mengomentari liburan Nia Ramadhani bersama keluarga ke Amerika Serikat. Instagram
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan telah berulang kali menagih tunggakan utang yang semestinya telah jatuh tempo pada 10 Juli 2019. "Tidak ada pembayaran baru," kata Isa.
Terakhir, Lapindo tercatat baru membayar utang kepada pemerintah senilai Rp 5 miliar. Utang tersebut terkait dana talangan yang digelontorkan perseroan untuk penduduk yang terdampak semburan lumpur Lapindo pada 29 Mei 2006.
Sebelumnya, PT Lapindo Brantas Inc dan Minarak Lapindo Jaya menyatakan bakal melunasi utangnya kepada pemerintah sebesar Rp 773 miliar. Perseroan memperoleh pinjaman dari pemerintah berupa dana antisipasi untuk melunasi pembelian tanah dan bangunan warga terdampak luapan lumpur Sidoarjo.
"Kami sudah mengajukan permohonan kepada pemerintah melalui Kementerian Keuangan untuk dilakukan pembayaran utang dengan mekanisme perjumpaan utang, yaitu menjumpakan piutang kepada pemerintah dengan pinjaman dana antisipasi," seperti dikutip dari keterangan tertulis dua perusahaan atas nama President Lapindo Brantas Inc Faruq Adi Nugroho dan PT Minarak Lapindo Jaya Benjamin Sastrawiguna, Selasa, 25 Juni 2019.
CHITRA PARAMAESTI | CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY