Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebenarnya Bukan Novel Bumi Manusia yang Akan Jadi Film

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sutradara Hanung Bramantyo bersama cucu Pramodya Ananta Toer, Angga Oka dalam peluncuran poster Film Bumi Manusia di Epicentrum XXI, Jakarta. TEMPO/Chitra Paramaesti
Sutradara Hanung Bramantyo bersama cucu Pramodya Ananta Toer, Angga Oka dalam peluncuran poster Film Bumi Manusia di Epicentrum XXI, Jakarta. TEMPO/Chitra Paramaesti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produser Falcon Pictures, Frederica mengatakan mengatakan awal dari penggarapan film Bumi Manusia yang diadaptasi dari novel tetralogi Pulau Buru, karangan Sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Ketika bertemu dengan salah seorang anggota keluarga Pramoedya, Frederica mengatakan dia meminta izin buku novel Gadis Pantai untuk dijadikan film.

Baca: Produser Film Bumi Manusia Cari Untung? Kami Sudah Banyak Rezeki

"Tapi keluarga Pramoedya malah menawarkan tetralogi Pulau Buru untuk dijadikan film," kata Frederica di Jakarta beberapa waktu lalu. "Ini seperti mendapatkan berlian jatuh."

Gadis Pantai merupakan salah satu novel karya Pramoedya Ananta Toer. Novel yang dalam bahasa Inggris berjudul 'The Girl from the Coast' ini menceritakan seorang perempuan yang naik derajat karena dinikahi bangsawan. Tetap berisi kritik sosial, novel Gadis Pantai dibuat Pramoedya Ananta Toer berdasarkan kisah neneknya sendiri.

Frederica tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Film Bumi Manusia akhirnya digarap dengan kerja bareng sutradara Hanung Bramantyo dan penulis naskah Salman Aristo. Adapun aktor dan aktris film ini antara lain Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, Sha Ine Febriyanti, Ayu Laksmi, dan Donny Damara. "Kami bangga bisa membuat film ini sebagai sumbangsih untuk bangsa Indonesia," kata dia.

Baca juga: 
Hanung Bramantyo Suruh Iqbaal Ramadhan Mengepel & Tidur di Tikar

Adapun Hanung Bramantyo mengatakan pernah ditawari menggarap film Bumi Manusia. Kesempatan itu datang setelah Hanung merampungkan film Ayat-ayat Cinta sekitar tahun 2007. "Waktu itu, tiba-tiba ada yang menawari saya memfilmkan buku Pak Pram, Bumi Manusia," kata Hanung.

Mendengar itu, Hanung langsung sujud syukur. Dia pun menghubungi teman karibnya, Salman Aristo untuk menulis skenario filmnya. Sayangnya, saat itu Aris menolak. "Kalau saya sendirian bagaimana? Akhirnya enggak jadi," kata Hanung.

Salman Aristo menolak lantaran tak mau nekat atau gegabah menulis naskah film tersebut. "Belum berani. Saya belum punya skill untuk menggarap Bumi Manusia," ucap Aris saat itu. Penolakan Aris yang didasarkan kehati-hatian bukan jodoh mereka menggarap film Bumi Manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun lalu, Hanung kembali mendapat tawaran untuk menggarap film Bumi Manusia bersama Falcon Pictures. Dia tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Lagipula, Hanung merasa sudah punya bekal dalam membuat film biopik. "Kalau saya bikin film saat itu, hasilnya tidak maksimal karena saya baru belajar. Kalau sekarang sudah saatnya," kata Hanung.

Simak: 
Bumi Manusia, Hanung Bramantyo ke Iqbaal Ramadhan: Kamu Minoritas

Buktinya, film Sang Pencerah, Sukarno, Tjokroaminoto, hingga yang terakhir Kartini, mendapat sambutan hangat di masyarakat. Dari pembuatan film biopik tadi, Hanung Bramantyo beberapa kali digugat para sejarawan hingga berujung ke pengadilan. "Saya jadi tahu dan merasakan gara-gara film bisa bikin saya berhadapan dengan hakim," kata Hanung.

Begitu juga dengan Salman Aristo. Sekitar 1,5 tahun lalu ketika Hanung kembali mengajaknya untuk menulis naskah film Bumi Manusia, kali ini Aris tak kuasa menolak. "Hanung berkata, 'sekali ini jangan lagi bilang enggak'. Saya jawab, yuk," kata Aris.

Alasannya, Aris telah membaca hampir semua buku Pramoedya Ananta Toer. Dia juga banyak belajar dari karya-karya sastrawan besar itu, termasuk nalurinya untuk melawan penindasan. Hingga akhirnya dia mengetahui paling tidak sudah ada dua orang sutradara yang berusaha membuat film itu tetapi batal. "Saya merasa berutang kepada Pram karena belajar dari buku-bukunya," kata Aris.

Hanung Bramantyo tak kuasa membendung air mata ketika film Bumi Manusia rampung digarap. "Saya bisa membuat karya Pak Pram menembus batas. Saya tidak pernah bisa membayangkan karya Pak Pram bisa dinikmati sekarang," tutur Hanung.

Film Bumi Manusia garapan Hanung Bramantyo akan hadir di bioskop seluruh Indonesia pada 15 Agustus 2019. Menurut Hanung, film berdurasi 3 jam ini mengadopsi 80 persen cerita di dalam novel.

CHITRA PARAMAESTI | PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Serba-Serbi Film Konser Aespa, Tayang April 2024

6 menit lalu

Grup idola K-pop, aespa. Foto: Instagram/@aespa_official
Serba-Serbi Film Konser Aespa, Tayang April 2024

Aespa akan merilis film konser berjudul Aespa: World Tour in Cinemas pada April 2024


Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

6 jam lalu

Jeon So Nee dalam serial Parasyte: The Grey. Dok. Netflix
Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

Parasyte: The Grey akan tayang pada di Netflix, Jumat, 5 April 2024 di Netflix. Jeon So Nee menjadi pemeran utama serial ini


Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

22 jam lalu

Godzilla x Kong: The New Empire. Foto: Warner Bros.
Profil Pemeran Utama Godzilla x Kong: The New Empire

Film Godzilla x Kong: The New Empire tayang pada 27 Maret 2024


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

1 hari lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

2 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

4 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

6 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

7 hari lalu

Film Road House yang tayang di Prime Video. (dok. Prime Video)
4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

Road House (2024) merupakan konsep ulang dari film klasik tahun 1989 yang berjudul sama


10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

8 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

Ada beberapa film di bioskop terbaru yang cocok Anda tonton. Di antaranya ada Godzilla x Kong: The New Empire hingga Badarawuhi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

8 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.