Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memperjuangkan Cinta

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, : Apa pun dilakukan pasangan kekasih Saskia Putri Negara (Acha Septriasa) dan Abimanyu Hidayat (Vino G. Bastian) untuk terus bersama, termasuk menentang sang ayah dan harus keluar dari rumah. Benang merah film In the Name of Love ini tak berbeda dengan kisah cinta Romeo dan Juliet karya Shakespears. Sementara Shakespears membuat pertarungan antara keluarga Capulet dan Montague, sutradara Rudi Sujarwo menghadirkan keluarga Satrio Hidayat (Cok Simbara) versus Triawan Negarawan (Roy Marten).Romeo kesemsem pada Juliet saat pesta topeng, sedangkan Saskia dan Abi malah jatuh cinta saat teguran pertama di kampus. Abi menegur Saskia karena bajunya memperlihatkan belahan dada dan menjadi pusat perhatian cowok-cowok kampus. "Pakaian lo itu nggak pantes," Abi berceletuk saat di kantin. Seperti halnya cinta Romeo dan Juliet, cinta Saskia dan Abi tak mulus. Saskia disidang oleh keluarga besar untuk segera meninggalkan Abi. Abi pun dihadapkan pada pilihan antara Saskia atau pergi dari rumah. Saskia dan Abi sepakat kawin lari. Sayang, dalam babak ini perjuangan Saskia dan Abi tak menyentuh. Mereka digambarkan tetap hidup enak dengan tinggal di sebuah rumah besar atas bantuan ibu Abi (Tutie Kirana). Mereka tak merasakan susah, apalagi memperlihatkan sebuah usaha mandiri untuk memperjuangkan hidup. Kawin lari pun membawa mobil. "Perjuangannya nggak bikin simpati," ujar Mala, seorang penonton.Ada lagi yang bikin ganjil. Diceritakan bahwa klan Hidayat dan Negarawan ini adalah pengusaha kaya raya. Tapi seberapa kayanya, semisal punya berapa perusahaan, tak dijelaskan. Kendaraan yang mereka pakai pun mobil-mobil yang kerap dipakai orang kebanyakan, bukan mobil mewah. Hanya sebuah mobil merah bermerek Audi yang kelihatan paling pantas dibilang mobil orang "tajir". Pengambilan gambar film In the Name of Love juga cenderung monoton. Apalagi dengan latar sebuah kota yang tak diolah: tak ada tempat-tempat unik dan segar yang jarang kita saksikan dalam film-film atau sinetron di layar kaca. Adegan kebanyakan berlangsung di rumah dan kampus, sesuatu yang sangat gampang ditemui dalam tayangan-tayangan sinetron dan film Indonesia. Ceritanya pun mirip dengan sinetron yang mengisahkan para orang kaya dengan segala kebencian terhadap pesaingnya.Terlepas dari kekurangan itu, film ini dibanjiri pemain beken. Sebut saja sederetan artis papan atas, seperti Roy Marten, Christine Hakim, Luna Maya, Cok Simbara, dan Lukman Sardi. Sudah pasti, akting mereka tak diragukan. Akting pemain utama, seperti Vino dan Acha, pun cukup memikat. Acha tidak hanya berakting, tapi juga menyanyi dan membikin syair dalam proses pembuatan lagu. Dalam soundtrack, Acha menyanyikan lagu berjudul In the Name of Love dan Cinta Bertahan. Musisi Adhie M.S. tampil sebagai pengisi musik scoring dan soundtrack. Dengan iringan orkestra, film ini menjadi terasa mewah dan berkelas. l AGUSLIA HIDAYAHJudul film: In the Name of LoveJenis: DramaSutradara: Rudi sujarwo Produser: Tutie Kirana Pemain: Roy Marten, Cok Simbara, Christine Hakim, Tutie Kirana, Lukman Sardi, Vino Bastian, Acha Septriasa, Tengku Firmansyah, Luna Maya, Nino Fernandez, Dicky Wahyudi, Yama Carlos Musik: Addie M.S.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.