TEMPO.CO, Jakarta- Sutradara film Gundala, Joko Anwar menuturkan pembuatan kostum Gundala dilakukan di Los Angeles, Amerika Serikat. Kostum tersebut dibuat di tempat yang sama untuk pembuatan kostum untuk tokoh di film Watch Man dan Dare Devil.
Proses pembuatannya pun memakan waktu sekitar tiga bulan. "Ini spesial kami bikin sangat detail," ujar Joko Anwar dalam konfrensi pers di SCTV Tower, Selasa, 28 Mei 2019.
Pemeran Gundala, Abimana Aryasatya mengatakan dirinya terbang ke LA khusus untuk pengukuran kostum tersebut. Selama satu minggu, Abimana melakukan pengukuran tubuh dan pencetakkan wajah menggunakan lilin.
Setelah tiga bulan proses pembuatan, ternyata kostum yang diperuntukkan Abimana kebesaran. Abimana menuturkan, penjahit dari LA akhirnya datang ke Indonesia khusus untuk mereparasi kostumnya. "Gue sempet takut, karena kalau berat naik sedikit lingkar tubuh juga berubah," kata dia.
Selama syuting film dan mengenakan kostum Gundala, Abimana mengaku kostumnya sedikit berat dan panas. "Pengap banget, awal-awal sulit sekali nafas, tapi makin ke sini sudah terbiasa," kata dia.
Proses pemasangan kostum Gundala, kata Abimana memakan waktu selama 15 menit. Setidaknya ada empat kostum cadangan yang disediakan selama syuting. Abimana menuturkan tiga kostum untuknya dan satu untuk pemain pengganti.
Meski dibuat di luar negeri, desain kostum jagoan ini, dikerjakan oleh orang Indonesia. Caravan Studio dipercaya untuk menggarap desain yang diinginkan Joko Anwar. "Yang desain namanya Pak Kris, orangnya pendiam," kata Abimana.
Karakter komik Gundala pertama kalinya diangkat menjadi sebuah film oleh Joko Anwar. Karakter komik ini pertama kali diciptakan oleh Hasmi pada tahun 1969, Gundala berhasil menjadi salah satu tokoh silat yang disukai oleh masyarakat. Film Gundala akan tayang pada 29 Agustus 2019.
Baca juga: Garap Film Gundala, Mimpi Jadi Nyata Lagi Bagi Joko Anwar
CHITRA PARAMAESTI
