Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Hijrah Jody Super Bejo dan Upaya Menghapus Tato

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Jody Superbejo (Tabloidbintang.com)
Jody Superbejo (Tabloidbintang.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jody Sumantri alias Jody Super Bejo memutuskan untuk hijrah sejak 2016 lalu. Segala upaya Jody lakukan demi menjadi pribadi yang lebih baik lagi, salah satunya terus berusaha menghapus tato yang selama ini menghiasi tubuhnya.

Jody Super Bejo sedang rutin menjalani treatment untuk menghilangkan tatonya. Ia tak mengaku sempat ditegur lantaran tato di tubuhnya saat menjalani ibadah umrah untuk pertama kalinya.

Baca Juga:

"Dari mulai umrah yang pertama waktu itu pakai ihram begini, Jody ditegur masalah tato. Ya ini sudah yang keempat kali tatonya. Ini lagi treatment tato terus, karena untuk laser tato itu tidak cukup sekali, jadi harus berkali-kali," ujar Jody Super Bejo di Kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Mei 2019.

Jody bersyukur banyak yang membantu dalam usahanya menghilangkan tato. Sebab, biaya yang harus dikeluarkan tidak lah murah. Bahkan Jody tak segan memperlihatkan tato yang masih bersarang di tubuhnya.

"Luar biasanya Alhamdulillah diendorse juga. Karena menghilangkan tato itu mahal sekali, satu senti itu 30 ribu. Jadi kalau mau dilihat ini yang mau dilaser dan ini yang sudah dilaser. Jadi perbedaannya jauh sekali, yang belum dilaser sebelah kiri, itu masih perang banget kan," jelasnya.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jody mengaku sempat menanyakan kepada ustadz, tentang keberadaan tato dalam proses hijrahnya. Setidaknya, Jody merasa lega setelah mendengar jawaban dari ustadz soal tato di tubuhnya.

"Jadi sempat nanya juga ke ustaz Khalid Basalamah, sama ustaz Adi Hidayat. 'Tadz ana gimana nih, ana banyak tato gini gini'. Dua duanya sama bilangnya 'antum tahu enggak ceritanya Umar sahabat rasul yang dulunya parah banget, kemudian jadi tangan kanannya rasul bahkan makamnya pun di sebelah makam Rasulullah. 'Jadi antum ini belum seberapa', mereka dua duanya bilang seperti itu," ucap Jody bercerita.

"Jadi Islam itu melihat yang masa sekarang dan masa yang akan datang. Apa masa yang akan datang? cuma satu batu nisan hehehe. Jadi kita harus punya bekal apa sebelum kita dikafankan," tutur Jody Super Bejo.

TABLOIDBINTANG.COM

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada