Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Shaggydog Tolak Tawaran Manggung untuk Kampanye

image-gnews
Grup musik Shaggydog tampil di atas panggung saat perhelatan Soundsation
Grup musik Shaggydog tampil di atas panggung saat perhelatan Soundsation "Karya Ga Tau Batas" di Denpasar, Bali, Sabtu, 24 November 2018. ANTARA/Ismar Patrizki
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Band ska asal Yogyakarta, Shaggydog punya cara sendiri dalam menyikapi tawaran manggung yang berdatangan saat memasuki musim kampanye di tahun politik. Band yang lahir sejak 1997 dari kampung Sayidan Yogya itu sebenarnya kurang berminat jika harus menjadi pengisi acara untuk acara kampanye politik.

Apalagi kalau si pengorder meminta Shaggydog mengubah lirik lagu-lagunya atau memasang atribut tertentu sesuai kepentingan kampanye yang berlangsung.

"Anak-anak kalau ada tawaran (manggung) untuk kampanye politik itu gelagatnya sudah ogah-ogahan, yowis (ya sudah)," ujar vokalis Shaggydog, Heru Wahyono ditemui di sela persiapan acara 100%In- sebuah gerakan kampanye menolak golput- di Yogyakarta Kamis 14 Maret 2019.

Di Shaggydog, seperti berlaku aturan tak tertulis saat menyikapi sesuatu berdasarkan suara terbanyak personelnya. Salah satunya saat menerima atau menolak tawaran manggung untuk kampanye politik. Mayoritas atau hampir semuanya menolak.

Baca: Shaggydog Luncurkan Kompilasi dari Label Sendiri

Hanya saja, sebagai musisi profesional dalam merespon order dari manajemen, tentu band yang populer lewat lagu Sayidan itu tak lantas langsung menyatakan menolak jika ada tawaran manggung untuk kampanye politik.

"Jadi ceritanya seperti 'Oke, kami mau (manggung untuk kampanye), tapi kami punya nilai (tarif) yang sangat berlipat', nah usulan dari drummer kami Rp 1 miliar, hehe," ujar Heru terkekeh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Heru tarif sekali manggung Rp 1 miliar itu tergolong tak biasa dan sangat kecil kemungkinannya bakal dipenuhi pengorder. Sebab memang itu tujuannya: pengorder mengurungkan niat mengundang Shaggydog.

"Sejauh ini sih yang coba ngundang (untuk kampanye) cuma nanya-nanya hehe," ujar Heru. Dia menuturkan langkah membanderol tarif tinggi itu dinilai sepadan untuk hal yang sesungguhnya berat mereka lakukan.

"Kami entertainer, punya hak dong buat tarif, apalagi untuk membawa sebuah kepentingan politik," ujar Heru.

Namun demikian, Shaggydog sendiri tak pernah jual mahal untuk acara-acara yang memang sesuai idealisme mereka. Terlebih untuk acara sosial atau kemanusiaan yang tak ada muatan politik tertentu.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

4 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

16 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

1 hari lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

2 hari lalu

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl
Okupansi Hotel Libur Lebaran Meleset, PHRI Yogyakarta Soroti Aktivitas Homestay hingga Kos Harian

Okupansi rata-rata hotel di Yogyakarta pada libur Lebaran ini meleset dari target 90 persen, hanya berkisar 80-an persen.