TEMPO.CO, Jakarta - Perancang busana ikonik Karl Lagerfeld dikabarkan meninggal di Neully-sur-Seine, Paris, 19 Februari 2019. Karl disebut sempat menderita sakit sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Karl meninggal di usia 85 jika merujuk tanggal kelahiran 10 September 1933. Namun di situs resminya disebut ia lahir pada 1938, lima tahun lebih muda.
Sebuah media lokal Prancis menyebut Karl meninggal pada Selasa pagi setelah dirawat di rumah sakit di malam sebelumnya. Pria yang kerap tampil dengan kacamata hitam dan rambut dikuncir ini dikenal sebagai direktur kreatif untuk Chanel dan Fendi.
"Hari ini dunia kehilangan raksasa di antara manusia," kata pemimpin redaksi majalah Vogue, Anna Wintour, dikutip dari BBC.
Anna juga sempat memuji sosok Karl yang ia kenal selama ini. "Lebih dari siapa pun yang saya kenal, ia mewakili jiwa mode: gelisah, berwawasan ke depan dan penuh perhatian terhadap budaya kita yang terus berubah," kata Anna Wintour di ajang Outstanding Achievement Award di British Fashion Awards pada 2015.
Kabar soal kesehatan Lagerfeld memburuk muncul sejak ia tak hadir di sejumlah acara mode- termasuk pertunjukan musim semi atau musim panas Chanel bulan Januari lalu. Karl dikenal juga sebagai sosok dalam industri mode paling produktif. Bahkan ia diketahui masih bekerja menjelang ajal menjemput.
Pada 22 Januari Karl Lagerfeld dikabarkan terlihat semakin lemah. Saat itu para penggemarnya disebut mulai khawatir ketika dia tidak muncul di acara couture Chanel di Paris, ketakhadirannya saat itu dikabarkan karena kelelahan. Momen tersebut menjadi momen pertama Karl Lagerfeld, yang telah mendesain untuk Chanel sejak 1983, tidak keluar untuk menerima tepuk tangan meriah sebagai apresiasi atas karya anyarnya.
VOX | BBC | USA TODAY