TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sepuluh tahun ditinggal dua personilnya, band Jikustik akan menyelenggarakan konser reunian di Yogyakarta, pada 29 Maret 2019. Ini merupakan pertama kalinya adanya komunikasi antara mantan dan personel Jikustik.
Promotor Anas Syahrul Alimi, mengaku membutuhkan waktu tiga tahun untuk melakukan persuasi ke seluruh elemen Jikustik. "Bukan hal mudah menyatukan mereka, memang ekstra effort," kata dia dalam konfresi pers konser reunian Jikustik di Hardrock Cafe Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019.
Setelah kepergian Pongki dan disusul Icha, hubungan mereka dengan personel Jikustik yang lain merenggang. Hal tersebut diakui Pongki, bahkan mereka sudah 10 tahun tidak bertegur sapa. Namun, untuk konser kali ini mereka bersatu kembali untuk mengenang memori indah yang pernah ditinggalkan.
Pongki menuturkan alasan kepergiannya, menurutnya ada hal-hal yang tidak sesuai antara dirinya dan Jikustik pada saat itu. "Saya menyatakan keluarnya saya lewat email," kata dia.
Pemain keyboard, Adhitya mengaku merindukan Pongki dan Icha di atas panggung, untuk bermusik bersama. Tetapi secara personal, Adhit menilai Pongki dan Icha sebagai sosok yang menyebalkan. "Tapi dari hal itu ada sesuatu yang positif saat ini," ujarnya.
Pra penjualan tiket konser ini akan dibuka pada 18 Februari 2019 di situs tiketapasaja.com, kemudian penjualan secara umum akan dibuka keesokan harinya di berbagai situs, seperti Tiket.com, Traveloka, dan Blibli.com.
Baca: Jikustik Reunian: Icha Hijrah Jadi Pengusaha Batu Bara
Harga tiket konser ini dibandrol mulai dari Rp 150 ribu untuk kelas festifal, Rp 250 ribu untuk kelas gold, Rp 350 ribu untuk kelas platinum, dan 600 ribu untuk kelas diamond. Selain itu, tiket ini dapat dibeli secara langsung di restoran Parsley di Yogyakarta.