Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Melodi Shamisen

image-gnews
Iklan
Duduk sendirian di bangku tanpa sandaran di atas panggung, Kazuhiro Fukui asik memetik alat musik shamisen. Sembari memejamkan mata, pria 29 tahun ini memainkan melodi-melodi dengan tempo cepat. Petikan jari yang bertenaga pada tiga senar shamisen menghasilkan nada yang mengentak-entak.Setelah lagu pertama yang berjudul Tsugaru Aita Bushi itu dimainkan, sekitar 200 penonton di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, memberikan aplaus meriah. Penampilan Kazuhiro dengan shamisen-nya yang digelar oleh Japan Foundation pada Kamis malam lalu itu begitu menyita perhatian.Alat petik shamisen yang dimainkan Kazuhiro adalah jenis tsugaru shamisen. Alat musik ini banyak dimainkan di sebelah utara Jepang. Awalnya, alat musik ini dibawa dari jazirah Arab pada abad ke-16. Setelah melalui Cina dan Korea, alat tersebut tiba di Jepang. Pada zaman Edo (1603-1868), tsugaru shamisen dimainkan pada pertunjukan hiburan rakyat semacam teater dan drama boneka Jepang yang disebut kabuki dan bunraku. Hasilnya, popularitas tsugaru shamisen semakin meningkat dan ditetapkan menjadi salah satu alat musik tradisional Jepang.Di daerah Tsugaru, alat ini banyak digunakan para tunanetra untuk meminta bantuan. Mereka memainkannya di depan rumah penduduk untuk sekadar mencari sumbangan guna melanjutkan hidup mereka. Pada pertengahan abad ke-19, tsugaru shamisen banyak digunakan sebagai musik latar penyanyi folk. Lama-kelamaan alat petik ini diapresiasi sebagai alat musik yang dimainkan tunggal ataupun kolaborasi.Sebagai alat musik tunggal, tsugaru shamisen membutuhkan teknik tinggi pemainnya karena banyak menampilkan tempo cepat, nada yang dinamis, serta kreativitas dan improvisasi yang tinggi. Hal itulah yang dipertontonkan Kazuhiro. Tangan kirinya lincah berpindah-pindah mengganti kor nada, sedangkan tangan kanannya menari menghasilkan petikan bertenaga.Menurut Kazuhiro, permainan tsugaru shamisen dari tahun ke tahun semakin cepat. Dulu, kata dia, orang lebih sering memainkan alat ini dengan nada yang lambat. "Perubahan zaman menyebabkan permainan tsugaru shamisen semakin cepat dan dipadu dengan teknik tinggi," ujar pria yang telah memiliki satu anak dan menetap di Tokyo ini. Kazuhiro, yang tampil mengenakan haori--mirip baju kendo--biru dan hakama--celana tradisional--hitam, dinilai memberikan gambaran yang lengkap mengenai permainan tsugaru shamisen. Selain lagu dengan tempo cepat, ia memainkan satu lagu bertempo lambat yang berjudul Tosa No Sunayama. Ini adalah lagu yang sering dimainkan pada upacara Bon-Odori, upacara tradisional untuk mendamaikan arwah. Suasana mengenang kematian kental terasa dalam permainan Kazuhiro. Di Jepang, kini tsugaru shamisen menjadi semacam gaya yang banyak diminati anak muda Jepang. Alat ini banyak digunakan berkolaborasi dengan berbagai grup musik, baik beraliran pop maupun rock. Hal itu karena suara yang dihasilkan tsugaru shamisen merupakan nada yang dinamis dan bertenaga tapi tetap sensitif dan berjiwa. Perkenalan tsugaru shamisen pada publik semakin lengkap ketika Kazuhiro mempersilakan salah satu penonton mencoba alat itu. Artis Sherina Munaf yang memberanikan diri untuk mencobanya. "Ini pertama kali saya memegang shamisen," ujar dara manis itu. Sherina hanya sebentar di atas panggung dan memainkan tsugaru shamisen hanya dua kali.Alat musik sepanjang 1 meter itu terdiri atas beberapa bagian, yakni do (badan yang terbuat dari kayu angsana), sao (batang tempat senar), itomaki (penggulung dawai di ujung sao), kawa (penutup do yang terbuat dari kulit punggung anjing Akita), chougen (pengatur suara), ito (senar), dan bachi (alat pemetik sepanjang 20 sentimeter yang terbuat dari kulit penyu dan tanduk kerbau). "Harga alat ini senilai dengan mobil BMW," ujar Kazuhiro. TITO SIANIPAR
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

10 hari lalu

Penampilan Adam Levine di Super Bowl/USA Today
45 Tahun Adam Levine, Tangga Kesuksesan Pentolan Band Maroon 5

Adam Levine vokalis Maroon 5 yang juha Juri The Voice America hari ini berulang tahun ke-45. Ini karier bermusiknya dan tangga raih kesuksesan.


Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

12 hari lalu

Dua terduga pelaku asusila modus orkes musik keliling diperiksa tim penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim di Kantor Polrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 16 Maret 2024. Foto: ANTARA.
Berbuat Asusila dengan Modus Orkes Musik Sahur Keliling, Enam Orang Ditangkap di Makassar

Polisi menangkap enam orang anggota orkes musik kelilng usai viral video perbuatan asusila dua personelnya


Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

14 hari lalu

Ilustrasi senam aerobic. Dok. TEMPO/Nickmatulhuda
Bahaya Suara Keras di Pusat Kebugaran, Bisa Kehilangan Pendengaran

Pakar audiologi mengingatkan dampak suara keras pada pendengaran, baik musik maupun teriakan instruktur, di pusat kebugaran atau kelas senam.


Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

15 hari lalu

Adrie Subono. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.


Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

21 hari lalu

Penampilan Jaafar Jackson yang berperan sebagai Michael Jackson dalam film MIchael. Diabadikan oleh fotografer Kevin Mazur. Instagram.com/@antoinefuquaJaafar Jackson. Instagram.com/@antoinefuqua
Jaafar Jackson Memerankan Sang Paman dalam Film Biopik Michael Jackson, Ini Profilnya

Pemeran Michael Jackson dalam film biopik Michael akan diperankan keponakannya, Jaafar Jackson. Ini profil anak Jermaine Jackson itu.


Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

23 hari lalu

Logo Adobe
Adobe Kenalkan Sistem Komposer Berbasis AI, Menerjemahkan Teks Menjadi Musik

Menyaingi penerjemahan teks menjadi gambar, Adobe memberikan teknologi AI yang bisa mengubah teks menjadi musik.


Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

30 hari lalu

Nathania Karina atau yang akrab disapa Nia, akan menjadi konduktor  Gita Bahana Nusantara (GBN) dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Foto : Kemendikbud
Kemendikbudristek Kembali Gelar Audisi Gita Bahana Nusantara, Ini Jadwalnya

Kemendikbudristek menilai GBN adalah representasi Indonesia mini, artikulasi musikal dalam sebuah ekspresi kultural.


Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

30 hari lalu

Suasana latihan timnas U-16 Indonesia di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Randy
Seleksi Timnas U-16, Nova Arianto Pasang Music Box untuk Atasi Kecemasan Para Pemain

Nova Arianto berharap diputarnya musik saat latihan dapat membuat calon pemain timnas U-16 Indonesia lebih rileks.


Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

33 hari lalu

Pertunjukan musik FKM dengan judul Buni-bunian #3 di Kota Padang pada 21 Februari 2024. Foto FKM Sumbar.
Forum Komponis Muda Sumatera Barat Gelar Pertunjukan Bertajuk Buni-bunian

Gelaran Buni-bunian ke-3 menampilkan empat komponis muda berbakat asal Padang, Solok dan Padang Panjang.


Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

48 hari lalu

Baskara Putra alias Hindia. Foto: Meidiana Tahir
Hindia akan Berkunjung ke Jepang Memperkenalkan Musiknya

Hindia akan memperkenalkan musiknya di Jepang pada 20 Februari sampai 26 Februari 2024