TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Dian Pramana Putra, 57 tahun, meninggal dunia pada Kamis malam, 27 Desember 2018 pukul 20.50 WIB. Sebelumnya, ia dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara, Jakarta Timur, lantaran mengidap leukimia.
Baca: Berjuang Lawan leukimia, Musikus Dian Pramana Putra Tutup Usia
"Benar, pada jam 20.50 WIB, sekarang sudah di rumah," ujar rekan duet Dian di grup 2D, Deddy Dhukun saat dikonfirmasi Tempo melalui sambungan telepon.
Jenazah Dian kini disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Tebet Barat VI H Nomor 3, Jakarta Selatan. Deddy berujar rekannya akan disalatkan dan dimakamkan di Pemakaman Wakaf Ibadurachman Kelapa Dua Ciracas pada esok hari, Jumat, 28 Desember 2018.
Dian lahir dari keluarga musisi di Medan, Sumatera Utara, pada 2 April 1961. Namanya muncul di khazanah musik Indonesia pada era 80-an. Kala itu ia menjadi juara tiga Lomba Cipta Lagu Remaja 1980 lewat lagu Pengabdian.
Tiga tahun setelahnya, album solo Dian yang bertajuk Indonesian Jazz Vocal Terbit. Album ini berisikan sejumlah hits, di antaranya lagu Kusabar Menanti, Satu Birasa, dan Melati di Atas Bukit.
Selain berkarir solo, Dian juga sempat menelurkan album bersama dengan kelompok grup, antara lain Kelompok Tiga Suara bersama Bagoes AA dan Deddy Dhukun, serta duet 2D bersama Deddy Dhukun.
Bersama Kelompok Tiga Suara, tiga album berhasil dirilis, antara lain 17,5 Tahun ke Atas, Oh...Ya?, dan Bohong. Album terakhir memuat lagu hits dengan judul yang sama, Bohong. Dalam lagu itu, mereka dibantu oleh musikus Addie MS. Dalam album itu, biduan Vina Panduwinata juga ikut andil menciptakan lagu berjudul Keabadian Cinta.
Karir Dian terus menanjak setelah mengeluarkan album duet bersama sahabatnya Deddy Dhukun. Setidaknya ada empat album mereka garap berdua, antara lain Keraguan, Masih Ada, Sebelum Aku Pergi, dan Peluklah Diriku. Beberapa lagu mereka, seperti Keraguan dan Masih Ada menjadi hits di Indonesia.