Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antara Gila dan Jenius

image-gnews
Iklan
Ruangan di sebuah tempat yang disebut Lembaga Saraf sedang riuh. Enam orang pasien sakit jiwa tengah berekspresi dengan dunia dalam otak mereka masing-masing. Martin (Diperankan oleh Budi Ros) selalu sibuk menanyakan pesanan bahan makanan kepada siapa saja. Pak Berger (Dorias Pribadi) dan Profesor Karuso (Dudung Hadi) sibuk dengan penciuman energi kosmis dan penghitungan tanggal. Rebeka (Tuti Hartati) tidak henti-hentinya menari. Bu Risah (Sari Madjid) pun selalu berceloteh tentang cerita lucu.Inilah pembuka cerita Kenapa Leonardo? yang dipentaskan Teater Koma dengan sutradara N. Riantiarno. Pementasan ini berlangsung selama 15 hari pada 11-25 Januari 2008 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.Dalam kisah ini, Hopman tidak bersungguh-sungguh ingin menyembuhkan mereka. Menurut dia, mereka sangat bahagia dalam ketidakwarasan. "Siapa yang tidak bahagia di sini?" tanya sang dokter. Tidak ada yang tidak bahagia hingga kepercayaannya selama ini terusik oleh kedatangan dokter baru bernama Dasilva (Cornelia Agatha). Dasilva hendak menguji teori psikiaternya terhadap Martin untuk meraih gelar PhD. Martin menderita amnesia total yang membuatnya buta wajah. Hal itu terjadi karena tuntutan hidup yang selalu dibebankan istrinya yang materialistis. "Bagaimana bisa disembuhkan, istrinya saja disangka mentega," ujar Hopman.Namun, Dasilva berkeras dan mulai menguji Martin dengan sepasang sepatu putih. Untuk melancarkan proyek eksperimennya, Dasilva membutuhkan izin dari Nyonya Martin (Ratna Riantiarno). Nyonya Martin pun memberi izin, asalkan, jika sembuh, suaminya bisa menebak nomor karcis lotre dengan hadiah utamanya.Awalnya Dasilva gagal. Martin, yang berpakaian safari putih, jadi membisu dan membatu. Ia seperti mayat hidup. Seketika ia sadarkan diri, tapi menjadi pribadi yang membeo. "Akulah Martin si burung beo," ujarnya berkali-kali. Martin lalu mengadopsi dengan sempurna segala sesuatu yang diasupkan ke otaknya. Jadilah dia manusia super jenius, seseorang yang merupakan penjelmaan Leonardo da Vinci, manusia Renaissance abad ke-21. Dia bisa menguasai 39 bahasa serta unggul dalam bidang pengetahuan, seni, dan agama. Bahkan Martin hafal di luar kepala semua lakon dalam drama Shakespeare. Manusia super ini lantas diburu media massa dan pemerintah.Akting Budi Ros sebagai Martin terlihat sangat matang. Tidak ada pengucapan dialog yang salah selama hampir 4 jam penampilannya. "Buburibuburibum!" Kata itu senantiasa menjadi penggelitik tawa di tengah naskah yang berat dan membuat penonton mengerutkan kening. Naskah berjudul asli What About Leonardo ini merupakan karya Evald Flisar, sastrawan asal Slovenia yang sudah beberapa kali datang ke Indonesia. Naskah ini terpilih untuk diangkat dalam pementasan ke-112 Teater Koma, mengalahkan naskah musikal N. Riantiarno yang berjudul Oh Jakarta."Naskah ini terpilih setelah (kami) berpikir bagaimana caranya memberikan sesuatu yang berbeda," kata Nano--panggilan N. Riantiarno--di belakang panggung. Sejak dulu, pementasan Teater Koma selalu bertema drama musikal. Namun, kali ini, tidak ada satu pun musik yang mengalun, kecuali sayatan biola Eko Partitur di akhir cerita. Naskah ini sebelumnya pernah dipentaskan di London. "Pertunjukan ini hampir sama bagusnya dengan yang di London," ujar Flisar yang tengah berada di Indonesia. Menurut dia, para pemain berpentas secara profesional. Mereka mampu menggabungkan komedi yang tragis dengan benang merah yang jelas.Pementasan selama 3 jam 45 menit ini memang membutuhkan energi yang prima. Tidak hanya untuk para pemain, penonton pun pasti akan terserang rasa lapar dan kantuk di tengah acara. "Ini durasi yang biasa untuk orang yang pernah menonton Teater Koma," ujar Nano.Namun, bagaimana dengan penonton pemula. Untuk yang baru pertama kali menonton, sebaiknya menyelipkan kudapan di dalam tas dan beristirahat cukup sebelum pergi menonton.Naskah kali ini juga terasa berat, tapi Nano malah beranggapan hal ini sebagai terobosan baru. "Lagi pula, temanya cocok dengan kondisi yang sekarang terjadi dalam masyarakat kita," ujarnya.AGUSLIA HIDAYAH
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

1 menit lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Bank Indonesia Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 menit lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 menit lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Ini Alasannya

6 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyampaikan netralitas Pemilu di gedung KPK pada Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Ini Alasannya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan Anggota Dewas Albertina Ho atas dugaan penyalahgunaan kewenangan karena minta hasil analisis keuangan pegawai


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

13 menit lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

14 menit lalu

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan


Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

14 menit lalu

Tiktoker Galihloss3 memegang HP yang digunakan untuk mengunggah konten yang diduga bermuatan SARA. Dokumentasi Polda Metro Jaya
Galih Loss Minta Maaf Usai Buat Video Penistaan Agama di TikTok

Galih Loss Minta maaf dan mengakui video TikTok yang diunggah menistakan agama Islam.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

19 menit lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

26 menit lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Grup TWICE, Berawal dari Pencarian Bakat Hingga Mendunia

26 menit lalu

TWICE. Foto: Instagram/@twicetagram
Grup TWICE, Berawal dari Pencarian Bakat Hingga Mendunia

TWICE ini terdiri dari sembilan anggota yang memiliki beragam keahlian di bidang menyanyi dan menari.