TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Tempo memasuki penyelenggaraan keduanya. Seperti tahun lalu tahun ini penyelenggaraan Festival Film Tempo mengumumkan nominasi untuk kategori: Pemain Anak, Aktris Pendukung, Aktor Pendukung, Aktris, Aktor, Skenario, Sutradara, dan Film pilihan Tempo 2018.
“Kriteria Film Pilihan Tempo sejak dulu hingga sekarang selalu konsisten, sesuatu yang kami anggap ‘Tempo’,” tutur salah satu juri, Leila S. Chudori saat memberikan pidato di malam penganugerahan Festival Film Tempo 2018, Kamis, 6 Desember 2018.
Konsistensi yang dimaksud Leila mengacu pada karya film dengan tema apa saja yang digarap dengan baik dari segala segi. Sebuah film yang berhasil mengatasi dan mengawinkan semua unsur dengan mesra, yaitu seni peran, seni musik, dan yang terutama tentu saja visual.
Sepanjang Film Pilihan Tempo berlangsung, Tempo sudah memenangkan beberapa judul film dengan berbagai tema. Di antaranya, tema personal dan psikologis seperti Mereka Bilang, Saya Monyet karya Djenar Maesa Ayu (2008), sebaliknya Tempo pernah juga memenangkan film bertema komedi seperti Janji Joni karya Joko Anwar (2005). Selain itu Tempo pernah memenangkan film yang begitu magis seperti Opera Jawa (2006) karya Garin Nugroho, tanpa banyak berdebat para juri juga pernah memenangkan film The Raid (2011) karya Gareth Evans.
Tahun ini ada tiga film yang bersaing ketat dalam penjurian Film Pilihan Tempo 2018 yaitu Kucumbu Tubuh Indahku, Love For Sale, dan 27 Steps of May. Film-film tersebut dinilai juri sebagai karya-karya yang kuat yang memiliki kelebihannya masing-masing, memiliki ide jelas, pencapaian teknis yang tinggi dan memberikan pernyataan yang penting.
Baca: Daftar Nominasi Festival Film Tempo 2018
Festival Film Tempo merupakan bagian dari perjalanan majalah Tempo sejak terbit pada 1971. Sejak awal terbit, Tempo punya perhatian besar terhadap dunia seni budaya, termasuk film, yang mewarnai negeri ini. Tempo menyediakan rubrik tentang film, bersama seni lainnya – seni rupa, seni pertunjukan, sastra, dan musik – hingga majalah mingguan ini dibreidel penguasa Orde Baru pada Juni 1994.