TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis Lingua, Frans Mohede mengungkapkan rasa haru atas ajakan kelompok masyarakat yang mengikuti Reuni 212 di Monas hari ini. Lewat akun Twitternya, Frans yang seorang kristiani menuliskan pesan ditujukan kepada peserta Reuni 212.
"Saya terharu atas ajakan saudara-saudara yang akan hadir di #reuni212 Inilah wujud kasih yang tidak melihat perbedaan dan tidak palsu. Saya ingin sekali hadir, tapi sudah ada tugas yang menunggu. Hanya bisa mengirim doa untuk saudara-saudara terkasih. Kuasa Tuhan akan hadir di atas kalian," tulis Frans, Sabtu 1 Desember 2018.
Terkait Reuni 212, Frans termasuk cukup aktif ikut membagikan informasi dengan meretweet unggahan Fahira Idris. Sebelumnya ia juga sempat mengkritisi adanya rencana kegiatan yang akan dibuat untuk menandingi Reuni 212 tersebut.
"Mau ada reuni akbar yang sebenarnya digagas untuk mempersatukan umat, berkumpul, dan berdoa demi persatuan dan kemuliaan bangsa ini di masa yang akan datang, kok dibuat tandingannya? Ketakutan membuat mereka mengkompetisikan ibadah. Maju terus saudara-saudaraku untuk #Reuni212 tweet Frans pada 28 November lalu.
Ungkapan Frans tersebut menanggapi Ketua Forum Silaturahmi Aktivis 212 Kapitra Ampera yang menolak acara Reuni Akbar 212. Bahkan, ia sudah menyiapkan acara tandingan reuni tersebut, meski akhirnya batal. Kapitra menilai penyelenggaraan reuni akbar 212 akan melunturkan sejarah yang ditorehkan para aktivis 212 pada 2016. Pasalnya, kata dia, banyak stigma bahwa reuni 212 terkontaminasi kepentingan partai politik. "Kalau tiap tahun berulang-ulang, orang akan membandingkan. Lama-lama berkurang, sejarah yang ditorehkan luntur," kata Kapitra.
Panitia Reuni Akbar 212 menyatakan menyediakan tempat bagi peserta nonmuslim yang ingin hadir dalam acara reuni itu di Monas, Minggu 2 Desember 2018. "Kami sediakan tempat dan jangan takut," kata ketua Persaudaraan Alumni 212 yang menjadi Penanggung Jawab Reuni Akbar 212, Slamet Maarif, Sabtu 1 Desember 2018.
Baca: Sejumlah Selebritas Ikut Reuni 212, Siapa Saja?
Menurut Slamet, Reuni 212 bertujuan berdoa bersama untuk kepentingan bangsa. Reuni dinilainya ajang silaturahmi antar umat beragama. Selain memiliki muatan nilai kemanusiaan dan persaudaraan. Selain menyediakan tempat untuk peserta non muslim, panitia juga menyediakan tempat khusus untuk kelompok difabel.