TEMPO.CO, Jakarta -
Konser musik persahabatan bertajuk Symphony of Friendship yang digagas KBRI Wellington di Selandia Baru berlangsung gebyar dan memukau pada akhir pekan lalu.
Konser berdurasi 90 menit ini menampilkan 2 penyanyi dari timur; Edo Kondologit (Papua) dan Andmesh Kamaleng (NTT) serta Gita Gutawa. Mereka berkolaborasi dengan dua penyanyi Maori terkenal; Maisey Rika dan Tama Waipara. Mereka secara apik diiringi oleh Orchestra Wellington dengan konduktor Erwin Gutawa.
Lagu-lagu dari Indonesia Timur yakni Papua, Maluku dan NTT mengalun syahdu bersama lagu dan musik Maori, suku asli Selandia Baru.
Tak hanya menghanyutkan, beberapa lagu yang dimainkan juga menghentak dan membuat goyang 1300 penonton yang memadati Opera House Wellington, tempat konser ini digelar.
Symphony of Friendship adalah konser kolaborasi penyanyi dan musisi Indonesia dengan Selandia Baru yang belum pernah diadakan sebelumnya.
Di samping untuk mempererat tali persahabatan kedua bangsa, konser ini juga dimaksudkan sebagai jembatan untuk melahirkan pemahaman kepada dunia bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik, bagian dari masyarakat Melanesia dan Polynesia.
"Lima provinsi kita; Papua dan Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara serta Nusa Tenggara Timur secara geografis terletak di Pasifik. Sebagai bagian dari Pasifik, kita mempunyai perhatian besar terhadap dinamika yang terjadi di kawasan penting ini,” kata Tantowi Yahya, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru dan Tonga mengenai tujuan pergelaran konser musik Symphony of Friendship.