TEMPO.CO, Jakarta -Chris Martin mengaku sempat merasa tidak berharga ketika harus berpisah dengan mantan istrinya, Gwyneth Paltrow. Hal tersebut diungkapkan oleh Chris dalam film dokumenter terbaru Coldplay yang berjudul Coldplay: A Head Full Of Dreams yang diputar serentak di bioskop seluruh dunia pada Rabu, 14 November 2018.
Chris mengatakan mengalami titik terendah dalam hidup selama menjalani tur dunia untuk album "Mylo Xyloto" pada 2011.
"Ketika kami sedang tur, itu seperti letupan kecil. Anda seperti di penjara. Dan inilah mengapa banyak frontman memiliki masalah dalam kehidupan pribadi mereka," ujar Chris.
Chris Martin mengungkapkan, menjelang akhir tur Mylo, ia melewati periode yang sangat sulit selama sekitar satu tahun atau lebih. Perceraiannya dengan Gwyneth Paltrow membuatnya merasa benar-benar tidak berharga dan tidak berarti bagi siapapun.
"Saya hanya merasa seperti, saya berantakan karena tidak bisa menikmati hal-hal hebat di sekitarku. Kemudian saya berpisah dengan Gwyneth. Dengar, saya tidak ingin mengeluh. Saya bersyukur dengan segalanya, tapi ini sesuatu yang menggoyahkan hati," kata Chris Martin.Band asal Inggris, Coldplay saat tampil dalam acara Brit Awards 2016 di 02 Arena, London, 24 Februari 2016. REUTERS/Stefan Wermuth
Rekan satu bandnya, Jonny Bucklan, Guy Berryman dan Will Champion serta mantan manager Coldplay Phil Harvey mengakui jika mereka sangat prihatin dengan keadaan Chris saat itu.
"Pikiranmu bisa saja pergi pada skenario terburuk. Saya khawatir dengannya. Saya baru merasa tenang setelah mendapat pesan di pagi setelah mengetahui ia baik-baik saja," kata Phil.
Chris dan Gwyneth resmi bercerai pada Maret 2014 setelah 10 tahun menikah. Mereka memiliki dua buah hati yang bernama Apple dan Moses.
Baca: Film Coldplay Tayang Serentak Hari Ini di Bioskop
Saat ini Chris Martin berpacaran dengan bintang Fifty Shades of Grey Dakota Johnson. Adapun Gwyneth Paltrow baru saja menikah dengan Brad Falchuk.