TEMPO.CO, Bandung - Dibandingkan waktu syutingnya, penggarapan naskah film horor DreadOut menghabiskan waktu lebih lama. Setelah mematangkan skenario selama empat tahun, produksinya di lokasi pengambilan gambar selama 33 hari.
Syuting yang rampung Agustus lalu itu dimulai setelah persiapan pra produksi selama enam bulan. Film itu mengangkat cerita dalam game DreadOut buatan Digital Happiness Bandung ke layar lebar.
"Kami tidak main-main dalam mempersiapkannya," kata salah seorang produser film itu, Wida Handoyo di Bandung, Ahad, 11 November 2018.
Penulis skenario merangkap sutradara film itu yakni Kimo Stamboel. Menurut Wida, proses pembuatan naskah film horor itu hingga beberapa rancangan. Pembuat game DreadOut yang mewakili studio Digital Happiness Bandung Rachmad Imron ikut terlibat penuh, tujuannya agar adaptasi film sesuai dengan game.
Menurut Wida tantangan utama pembuatan film ini karena ikon game DreadOut sudah sangat kuat. Tim produksi harus menyatukan ide dan keinginan banyak kepala untuk mematangkan konsep. "Kami hati-hati juga dalam pemilihan casting, bolak-balik cari pemain," ujarnya.
Syuting berlangsung di studio dengan beberapa lokasi seperti Jakarta, Ciawi, dan Cibodas.
DreadOut merupakan game pertama buatan Indonesia yang diadaptasi jalan ceritanya ke layar lebar. Wida mengakui ingin meniru kesuksesan jalan serupa di dunia perfilman mancanegara. "Kami mengharapkan komunitas gamers jadi penasaran dengan film ini," katanya.
Sentuhan dan kebiasaan Kimo Stamboel mengangkat adegan sadis dalam menggarap film-film buatannya, kali ini ditekan. Alasannya, kata Wida, terkait dengan target utama penonton film. "Sasarannya ke anak usia 13 tahun sampai 17, 18 tahun, karena umur segitu biasanya suka main game."
Baca: Bintang Film Horor DreadOut yang Diangkat dari Game Asal Bandung
Seperti pada game aslinya, tokoh utama film DreadOut yaitu seorang pelajar SMA bernama Linda. Sosoknya diperankan oleh Caitlin Halderman yang berusia 18 tahun. Penonton akan diajak berpetualang ke suatu tempat yang dihuni para hantu dan merasakan sensasi teror.