TEMPO.CO, Jakarta -Kisah mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang tertuang dalam buku berjudul A Man Called Ahok: sepenggal kisah perjuangan & ketulusan yang ditulis Rudi Valinka, akan tayang di layar lebar.
Film yang rencananya tayang mulai 8 November 2018 ini akan lebih menceritakan kehidupan Ahok, mulai dari masa kecil hingga dewasa. Namun, belum resmi di rilis, terpilihnya Daniel Mananta memerankan karakter Ahok rupanya mengundang pro dan kontra dari publik.
Banyak dari mereka menilai mantan VJ MTV tersebut tak layak memainkan karakter Ahok. Sebagian netizen menganggap Joe Taslim dan Dion Wiyoko yang lebih pantas mendapat peran itu.
Ada sih yang bilang kenapa Daniel yang jadi Ahok, kenapa enggak Joe Taslim atau Dion Wiyoko, enggak sedikit lah yang ngomong kayak gitu juga," ujar Daniel Mananta saat melakukan media visit ke kantor Tabloidbintang.com, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 29 Oktober 2018.Aktor Daniel Mananta, yang berperan sebagai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bersiap menyaksikan teaser film A Man Called Ahok di Jakarta, Kamis, 6 September 2018. Film ini disadur dari buku karangan Rudi Valinka dengan judul yang sama. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Meski demikian, Daniel Mananta tetap berpikir positif. Daniel Mananta percaya terpilihnya ia memainkan peran Ahok merupakan kehendak Tuhan. Ia pun berharap nantinya setelah menonton film A Man Called Ahok ini akan semakin banyak publik yang pro dibanding kontra.
Baca: Dimajukan, Film Putri Amien Rais Tayang Bareng A Man Called Ahok
"Karena gue bukan aktor terhebat, jadi gue bersyukur banget. Even di trailer aja ada orang yang bilang itu mirip. Jadi mudah-mudahan ketika nanti filmnya tayang lebih banyak yang pro nya lah dibanding yang kontra," kata Daniel Mananta.