Rami Malek memerankan Freddie Mercury dalam Bohemian Rhapsody. (Twentieth Century Fox Films)
Selain bagaimana lagu demi lagu tercipta dan eksistensi Queen makin beranjak ke puncak panggung musik dunia, Bohemian Rhapsody menyorot sisi kehidupan seorang Freddie yang begitu rapuh dan tertutup. Freddie terlihat begitu tersiksa kala menyembunyikan cerita keluarganya dan orientasi seksualnya di hadapan wartawan saat menggelar konferensi pers.
Di balik segala ketenaran dan kekayaan yang perlahan ia kantongi, Freddie perlahan merasa dirinya sepi. Kesehariannya penuh pesta, orang datang dan pergi namun menyisakan sunyi. Freddie pun mulai masuk ke dunia obat-obatan, alcohol, dan seks bebas sebagai pelarian. Ia memutuskan hubungan dengan Marry, meninggalkan Queen, menikmati kebahagiaan semu. Dan kegamangan Freddie sukses digambarkan Rami lewat ekspresi dan dialog bernada rapuh dan penuh keraguan.
Freddie menghabiskan hidup dengan kucing-kucingnya di sebuah hunian mewah. Perlahan menyadari untuk kembali memperbaiki hubungannya dengan keluarga, Queen, dan jujur terhadap dirinya sendiri.
Emosi-emosi semacam ini tak muncul di adegan-adegan awal. Sehingga, di mula hanya melihat Freddie yang fenomenal itu sebatas sosok flamboyan, tahu yang ia inginkan, tapi kita tak dibawa masuk ke kedalaman batinnya. Perjalanan emosi ini mulai nampak setelah film melewati nyaris setengah cerita.
Naskah yang ditulis oleh Anthony McCarten (Darkest Hour, The Theory of Everything) ini cukup klise mengisahkan perjalanan karier sebuah band, seorang musikus. Namun, gambaran soal kisah lagu hits dibuat, masuknya kisah personal yang selama ini tak begitu banyak dipahami, perlahan menghantarkan kisah Bohemian Rhapsody pada akhirnya menjadi melankolis. Namun jalinan cerita dan dialog yang dihadirkan makin kuat di akhir.
Secara pemeranan, para aktor yang terlibat memainkan perannya dengan baik. Malek bisa dibilang sukses menghidupkan Freddie dalam dirinya dengan segala pernik kekhasannya: gaya bibirnya, gerak-geriknya, juga saat menunjukkan sisi kehidupan yang kehilangan banyak hal. Belum lagi ekspresi-ekspresi yang kerap membuat sekilas kehilangan bayangan bagaimana Freddie sesungguhnya, lantaran Rami dalam balutan busana, potongan rambut, kumis, seolah menyaksikan Freddie Mercury sesungguhnya sampai kita melihat fotonya yang asli dan gigi palsu kelewat tonggos yang dipakai Rami.
Baca: Di Film Bohemian Rhapsody, Rami Malek Freddie Mercury
Dan akhirnya Bohemian Rhapsody kembali pada sebuah momen penting, terlibatnya Queen dalam konser yang dihadiri sekitar 70 ribu penonton untuk penggalangan dana, Live Aid. Kisah ini menghangat dan jadi penyelamat.