Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mimpi di Kampus ASRI

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Pada satu pagi yang cerah, sekelompok pria paruh baya asyik memainkan kuas di atas kanvas berukuran kecil di satu ruangan terbuka bekas kampus Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia-Akademi Seni Rupa Indonesia (STSRI-ASRI), Gampingan, Yogyakarta. Ada yang menyendiri duduk di lantai menghadap tembok sembari mengisi semua bidang kanvasnya dengan warna merah. Yang lain berkerumun di dekat anak tangga sembari bercanda. "Wah, lukisanmu ngamri (bergaya lukisan batik kontemporer Amri Yahya)," seseorang berceletuk kepada pria yang menciprat-cipratkan cat pada kanvasnya. Ada yang berteriak meminta pensil, tapi dijawab: "Kenapa nggak sekalian penggarisnya?" Tawa pun meledak.Mereka adalah bekas mahasiswa jurusan seni lukis STSRI-ASRI (kini Fakultas Seni Rupa dan Disain Institut Seni Indonesia) angkatan 1980 yang pernah berupaya mewujudkan mimpi mereka menjadi seniman di kampus itu. Mereka menggelar pameran reuni bertajuk "Rekreasi" pada 14-26 Desember 2007 di bekas kampus yang kini sedang disulap menjadi museum itu.Terselip di antara kelompok pria itu pelukis Eddie Hara, 50 tahun, yang baru saja menggelar pameran di Galeri Nadi, Jakarta. Meski ia kini menetap di Basel, Swiss, sebagai seniman profesional, tapi ayah dua anak ini masih menyempatkan diri pameran di Indonesia.Jurusan seni lukis angkatan 1980 STSRI-ASRI merupakan angkatan mahasiswa yang memberi kontribusi pada peta seni rupa kontemporer Indonesia. Tiga dari sekitar 40 orang dari angkatan ini mencuat namanya pada era 1990-an. Tak cuma dalam khazanah seni rupa Indonesia, tapi juga pameran bertaraf internasional, baik di kawasan Asia, Eropa, maupun Amerika.Eddie adalah satu dari tiga perupa kontemporer Indonesia yang mencuat namanya sejak era 1990-an, bersama kawan satu angkatannya, Heri Dono dan Dadang Christanto. Ketiganya dianggap perupa yang merintis pameran perupa Indonesia di luar negeri. Di dalam ruang pamer yang dulu merupakan ruang kuliah mahasiswa seni rupa itu, Eddie Hara memajang karya lukis yang mengeksplorasi bentuk-bentuk fantasi dalam warna yang berlapis-lapis. Suatu ketika karyanya sangat kuat mencerminkan corak ekspresi kekanak-kanakan yang mengilhami sejumlah adik kelasnya.Di dekat karya lukis Eddie Hara, perupa Heri Dono, 47 tahun, memboyong karya instalasi bertajuk Pseudo Development Ancestors berupa sosok dinosaurus dari bahan resin berkepala Stalin, bekas diktator Uni Soviet, Adolf Hitler, pemimpin Nazi, Jerman, dan Karl Marx. Ketiganya memegang bentuk senjata tempur dan boneka berbentuk sosok anak-anak dan bom.Heri dikenal sebagai perupa yang banyak menggarap karya seni instalasi dengan menyelipkan efek bergerak menggunakan sirkuit elektronik sederhana. Adapun karya lukisnya mengeksplorasi citraan wayang kulit.Perupa ketiga dalam angkatan ini, Dadang Christanto, 50 tahun, sempat bekerja di LSM setelah lulus. Tapi, pada paruh pertama 1990-an, ia banting stir menjadi perupa. Namanya mulai mencuat lewat pameran karya instalasi di bibir pantai Ancol: Manusia Tanah. Latar belakang dunia aktivis membuat karyanya banyak bersinggungan dengan advokasi gerakan sosial dan politik lewat karya seni rupa. Selain mengikuti pameran, Dadang kini menetap dan mengajar seni rupa di Universitas New South Wales, Australia. Tentu tak semua mahasiswa jurusan seni lukis angkatan 1980 nekat menjadi seniman profesional. Sebagian ada yang masih melukis, tapi tidak pernah lagi ikut pameran bersama apalagi menggelar pameran tunggal. Malah ada yang sukses menjadi art dealer. Ada juga alumni semacam Yuno Baswir yang menyelesaikan program master seni rupa di Amerika Serikat, tapi memutuskan menjadi penyiar radio Suara Amerika (VOA) di Washington DC. "Saya tak bisa hidup dengan menjual karya," katanya. Atau Arwin Darmawan, 46 tahun, yang mengakhiri kariernya sebagai seniman profesional pada 1994 dan banting stir menjadi abdi negara. "Dari lukisan sebenarnya bisa hidup, tapi tidak pasti," katanya. Bahkan Jose Rizal Chairani, yang merantau dari Sumatera Barat untuk menjadi mahasiswa di ASRI, akhirnya menjadi perajin perak di Kota Gede, Yogyakarta dan tak pernah lagi melukis. RAIHUL FADJRI
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB Tandamata 3-1, Duet Gia dan Shemanova Jadi Kunci

9 menit lalu

Pemain Jakarta Pertamina Enduro, Poli Shemanova dan Giovanna
Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Bandung BJB Tandamata 3-1, Duet Gia dan Shemanova Jadi Kunci

Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro menundukkan juara bertahan Bandung BJB Tandamata pada hari pertama Proliga 2024.


8 Fakta Penting Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Korea Selatan Lewat Adu Penalti

19 menit lalu

Selebrasi Pratama Arhan setelah mencetak gol penalti di perempat final Piala Asia AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Dengan kemenangan ini, Indonesia lolos ke semifinal sekaligus berpeluang meraih tiket  Olimpiade Paris 2024. Tim Humas PSSI
8 Fakta Penting Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Korea Selatan Lewat Adu Penalti

Simak delapan momen penting yang terjadi selama duel timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.


Komentar Rafael Struick setelah Borong 2 Gol saat Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semiifnal Piala Asia U-23 2024

23 menit lalu

Selebrasi Ramadhan Sananta (kiri), Nathan Tjoe dalam perempat final Piala Asia AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Indonesia berhasil menang lewat laga dramatis dan adu penalti panjang. Tim Humas PSSI
Komentar Rafael Struick setelah Borong 2 Gol saat Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semiifnal Piala Asia U-23 2024

Rafael Struick berperan penting saat Timnas U-23 Indonesia lolos ke semiifnal Piala Asia U-23 2024. Apa komentar dia setelah laga?


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

34 menit lalu

Pemain Manchester City Julian Alvarez. REUTERS/Carl Recine
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Manchester City Kalahkan Brighton 4-0, Tempel Ketat Arsenaldi 2 Besar

Manchester City menang telak 4-0 saat bertandang ke Brighton dalam laga tunda pekan ke-29 Liga Inggris. Simak klasemen dan top skor terkini.


Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

58 menit lalu

Timnas Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

Timnas U-23 Indonesia maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10, menyusul hasil imbang 2-2.


Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korea Selatan Lewat Drama Adu Penalti 11-10

1 jam lalu

Komang Teguh (tengah) berhadapan dengan pemain timnas Korsel dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Korea Selatan Lewat Drama Adu Penalti 11-10

Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Korea Selatan lewat drama adu penalti.


Hasil Piala Asia U-23: Timnas Indonesia vs Korea Selatan Imbang 2-2, Lanjut Perpanjangan Waktu

2 jam lalu

Witan Sulaeman berhadapan dengan pemain timnas Korsel dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, di stadion di Abdullah bin Nasser bin Khalifa Stadium, Qatar, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Tim Humas PSSI
Hasil Piala Asia U-23: Timnas Indonesia vs Korea Selatan Imbang 2-2, Lanjut Perpanjangan Waktu

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 berakhir imbang 2-2 selama 90 menit waktu normal.


Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

3 jam lalu

Pengunjung menikmati air terjun di kawasan wisata alam Geopark Ciletuh Curug Awang, Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad, 9 Desember 2018. Curug Awang yang memiliki tinggi 40 meter dan lebar 60 meter serta menawarkan suasana pemandangan air terjun yang masih alami tersebut menjadi alternatif wisata liburan di akhir pekan bersama keluarga. ANTARA/Nurul Ramadhan
Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.


1.000 Remaja Korea Selatan Ditangkap Polisi karena Judi Online

3 jam lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
1.000 Remaja Korea Selatan Ditangkap Polisi karena Judi Online

Polisi Korea Selatan menangkap 2.925 orang yang terlibat judi online, termasuk 1.000 orang remaja.


Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

4 jam lalu

Rafael Struick (kanan) mencetak gol kedua dalam perempatfinal AFC U-23, Korea Selatan vs Indonesia, Jumat dinihari WIB, 26 April 2024. Cuplikan TVN
Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Timnas Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan

Dua gol Rafael Struick membuat Timnas Indonesia unggul 2-1 atas Korea Selatan pada babak pertama perempat final Piala Asia U-23 2024.