TEMPO.CO, Jakarta - Kreator asal Prancis, Nonotak menjadi salah satu seniman yang terlibat dalam pameran instalasi Wave of Tomorrow.
Nonotak beranggotakan duo kreator ternama Noemi Schipfer dan Takami Nakamoto menghadirkan sebuah karya instalasi bernama WINDOW. Namun, setelah penampilan musiknya yang bertajuk SHIRO mendapatkan sambutan yang baik, Nonotak merasa terpukau dan terinspirasi untuk merubah total instalasinya yang kini diberi nama WAVE.
“Kami merasa tersanjung dengan sambutan audiens Jakarta yang sangat antusias saat pertunjukan musik bertajuk SHIRO kami hadirkan di atas panggung Wave of Tomorrow 2018. Ini menjadi salah satu show spesial kami di Asia, untuk itu kami ingin membagi kenangan indah ini melalui sebuah karya instalasi yang kami sajikan pertama kalinya di dunia bernama WAVE,” ujar Takami saat ditemui di Tribrata Grand Ballroom, 22 Oktober 2018.
Takami menuturkan mulanya mereka berdua berniat membawa instalasi WINDOW yang sebelumnya sudah dihadirkan di beberapa negara. "Melihat suasana pengunjung yang hadir pada pertunjukkan kami, festival ini layak untuk mendapat sebuah karya baru dari kami yang melampaui batas."
Perpaduan permainan cahaya, musik, serta instalasi meruang yang apik mampu menyihir para pengunjung untuk hanya sekedar berdiam menikmati, berswafoto, maupun mengabadikannya dalam bentuk video.
Maharani dari Bale Project selaku konsultan seni untuk Wave of Tomorrow turut mengapresiasi apa yang dilakukan Nonotak bersama karyanya di Wave of Tomorrow. Menurut Maharani, visi yang diusung Wave of Tomorrow berhasil menjadi wadah bagi kreator bidang seni berbasis teknologi untuk bisa melampaui batas.
Hadirnya Nonotak di Wave of Tomorrow merupakan yang pertama kalinya bukan hanya di Indonesia, namun juga di Asia Tenggara. Sebelumnya, Nonotak telah menyambangi 36 Negara seperti Jepang, Perancis, dan Amerika, yang terkenal sebagai kiblat dari perkembangan industri New Media Art.
Selain instalasi Nonotak yang mendapat banyak pujian, beberapa instalasi karya Sembilan Matahari, Maika, dan Kinara Darma x Modulight pun ramai diperbincangkan.
Baca: Wave of Tomorrow Sajikan Instalasi Seni, Tekhnologi, dan Musik
Mengusung tema batas, Wave of Tomorrow 2018 hadir hingga 28 Oktober 2018, selain para seniman yang menampilkan karyanya beberapa sajian musik spesial dari Stars & Rabbit, Glenn Fredly, Bradley Zero dan lainnya pun juga akan meramaikan salah satu festival seni berbasis teknologi terbesar ini. Sabtu, 27 Oktober 2018 seniman asal Kanadia bernama Sougwen Chung juga akan turut hadir dan menampilkan aksi melukis bersama lengan robot ternamanya.
Wave of Tomorrow yang diselenggarakan oleh Level7 bekerja sama dengan Bale Project dibuka dari pukul 15:00 WIB pada hari kerja dan pukul 11:00 WIB pada akhir pekan, dengan harga tiket sebesar Rp 50.000,- pada hari kerja dan Rp 100.000,- pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, Minggu). Informasi lebih lanjut mengenai line up, jadwal, performa musik.