TEMPO.CO, Jakarta - Kesabaran adalah kunci bagi kesuksesan David Nurbianto. Pria berdarah Betawi kelahiran Jakarta, 13 Desember 1989, ini mulai dikenal publik setelah menjadi juara dalam kompetisi Stand-Up Comedy Indonesia Season 4, yang ditayangkan Kompas TV pada 2014 lalu.
Lika-liku perjalanan hidup telah dilewati demi mengisi perutnya. Lulus sekolah menengah atas (SMA) beberapa tahun lalu, David tidak bergabung bersama teman-teman satu angkatannya yang sibuk membidik universitas.
Alasan biaya kuliah yang tinggi memaksa David memendam keinginan berkuliah. David langsung melamar pekerjaan di beberapa tempat. Hanya berbekal ijazah SMA, ia sadar tidak banyak bidang pekerjaan untuknya.
"Paling lulusan SMA hanya bekerja menjadi tukang bersih-bersih atau penjaga toko," ucap David lirih. Jadi, beberapa tahun, ia gonta-ganti pekerjaan. Ia mudah bosan dan tidak suka berlama-lama di belakang meja dengan waktu yang sudah ditentukan.
Dua tahun David menjaga toko rental DVD, lalu menjadi pegawai magang restoran cepat saji, menyapu lantai dan membersihkan meja sisa makanan pelanggan. Hanya bertahan tiga bulan, ia mencari pekerjaan baru.
Bermodal sepeda motor kredit, ia antar-jemput anak sekolah sebagai tukang ojek. "Bukan tukang ojek yang di pangkalan," tuturnya.
Komedian David Nurbianto. TEMPO/Nurdiansah
Bertempat tinggal di kawasan Bintaro, David dan beberapa temannya sering mendatangi sebuah kafe yang menyelenggarakan pertunjukan stand-up comedy. Banyak orang melucu di atas panggung untuk menghibur para pengunjung. David serius menyaksikan tingkah orang-orang itu.
"Gampang banget, melucu begitu saja, dapat uang lagi," ia membatin saat itu. Sekali datang, David ingin terus kembali ke kafe itu. Hati David bergejolak. Ia ingin naik ke panggung dan melontarkan jokes sekitar 10 menit.
"Saya merasa lucu dan bisa membuat orang tertawa karena tongkrongan saya seperti badut. Di sekolah juga suka bercanda sama guru," katanya semringah.
Kali pertama tampil di panggung stand-up comedy, David Nurbianto merasa gugup walau di kepalanya sudah ada materi komedi yang akan disuguhkan kepada penonton. Keringat dingin mengucur dari tubuh kurusnya.
"Waktu itu tidak ada yang tertawa, malah menjadi garing," ujar David. Sekali tampil waktu itu, David pulang membawa uang Rp 500 ribu.
David takjub. Hanya mengoceh 10 menit, ia bisa membawa uang sebanyak itu ke rumah. "Semalam bisa dapat uang 500 ribu, apalagi kalau setiap malam," celoteh David, yang dulu bekerja dengan rata-rata berpenghasilan 1,5 juta rupiah per bulan.
Baca: Masalah Asam Lambung ala David Nurbianto, Ini Olahraga yang Tepat
Sembari mengojek pagi dan siang, David mengikuti lomba stand-up comedy di beberapa tempat. Hadiah jutaan menjadi pelecut. "Iming-iming hadiah 3 juta, akhirnya saya beberapa kali ikut lomba dan mendapat 2 juta karena juara dua," ucap David, yang mengaku sebagai pemburu hadiah waktu itu.
TABLOIDBINTANG.COM