TEMPO.CO, Yogyakarta -Dimas Anggara mengaku secara khusus menyiapkan diri selama 3 bulan penuh atau 90 hari demi mempelajari karakter Banyu, tokoh utama dalam film barunya Dancing in the Rain.
"Banyak sekali kesulitan yang saya temui dalam film ini, saya menyiapkan diri 3 bulan untuk bisa menjadi Banyu seperti karakter di film ini," ujar Dimas ditemui di Yogya Kamis 18 Oktober 2018.
Film yang diproduksi Screenplay Films dan Legacy Pictures itu mulai tayang di bioskop Tanah Air pada 18 Oktober 2018. Film itu bercerita tentang perjuangan Banyu, anak berkebutuhan khusus, yang dirawat oleh neneknya, Eyang Uti (diperankan aktris Christine Hakim).
Dimas menuturkan karakter Banyu disodorkan pihak Screenplay kepadanya setelah suatu saat ia meminta bisa memerankan tokoh yang berbeda dalam sebuah film. Lalu Dimas pun mendapatkan sosok Banyu dan ia merasa senang.
Dimas mengaku tiga bulan belajar menjadi seorang penyandang autisme membuatnya menggali banyak referensi. Tak hanya dari berinteraksi dan melihat seorang penyandang auitisme, Dimas juga melihat dokumenter dan membaca berbagai literasi soal autisme.
"Belajar karakter Banyu dengan menjadikannya habit sehari-hari saya," ujar Dimas.Christin Hakim bersama pemain Dancing In The Rain, Dimas Anggara dan Gilang Olivier. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Dimas mengaku senang bisa memerankan Banyu. Ia mendapatkan banyak nilai positif dari karakter seorang penyandang autisme menghadapi lingkungan sosialnya.
Namun yang cukup berarti bagi Dimas ketika ia bisa bermain bersama aktris senior Christine Hakim yang dalam film itu berperan sebagai Eyang yang merawatnya.
Dimas mendapat banyak ilmu akting dari Christine Hakim yang menurutnya sangat membantu menghidupkan karakter Banyu. Misalnya pada saat adegan tanpa dialog antara Banyu dan Eyangnya, namun menjadi seperti ada komunikasi antara keduanya dari bahasa tubuh dan ekspresi yang ditampilkan.
Baca: Dancing in the Rain Membuat Christine Hakim Kagumi Dimas Anggara
"Mungkin film ini simpel, cerita tentang hidup seorang autis, namun film ini mengajarkan saya banyak hal tentang proses hidup yang penuh perjuangan," ujar Dimas Anggara.