TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan BTS di sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-73 di New York, 24 September jadi pembicaraan. Boyband asal Korea Selatan ini, diwakili Kim Namjoon atau RM (ketua BTS) memberikan pidato singkat dalam rangka promosi program kampanye Generation Unlimited, yang dilakukan bersama UNICEF.
Kampanye yang mereka usung pun tak lepas dari tema album terbaru mereka, Love Yourself. Kehadiran BTS di PBB bergabung dengan beberapa delegasi dan pemuda dari seluruh dunia pada peluncuran Pemuda 2030: Strategi Pemuda PBB dan Program Generasi Anak PBB.
Usai berterima kasih telah diberi kesempatan berbicara di depan tokoh dunia, didampingi V, Suga, Jin, Jungkook, Jimin, J-Hope, RM memulai pidatonya lewat kisah masa kecilnya di Ilsan, Korea Selatan. Seorang Anak laki-laki biasanya yang bermimpi bisa menjadi seorang superhero. “Saya selalu melihat ke atas langit pada malam hari dan bertanya-tanya. Saya pernah membayangkan bahwa saya seorang pahlawan super yang bisa menyelamatkan dunia,” tutur RM.
Boyband K-Pop, BTS, memberikan pidato saat menghadiri pembukaan sidang umum PBB ke-73, yang dilaksanakan di New York, 24 September 2018. Sidang tersebut dilaksanakan dalam rangka kemitraan baru UNICEF, yakni Generation Unlimited. AP
Kisah itu menurutnya adalah sebuah intro dalam album terbaru mereka. “Jika melihat ke belakang, saya berpikir ketika saya mulai khawatir tentang diri saya oleh orang lain dan mulai melihat diri sendiri melalui mata mereka. Saya berhenti melihat ke atas langit malam dan bintang-bintang. Saya berhenti bermimpi,” tutur RM.
Menurutnya cara pandang seperti itu pada akhirnya membuat seseorang bisa kehilangan dirinya sendiri. Bergantung pada apa kata orang atau bagaimana orang menilai diri mereka. Perlahan, membuat siapapun kehilangan identitasnya sendiri. “Kita semua kehilangan nama, kita jadi seperti hantu,” ucap RM.
Ia mulai memahami bagaimana mendengar dan menjadi dirinya sendiri. Keputusannya bergabung dengan BTS—begitupun dengan personel lainnya—tak lepas dari pandangan orang lain seperti dianggap tidak memiliki harapan, dan lainnya. “Kadang saya hanya diam, tapi saya berpikir saya beruntung saya tidak menyerah,” ungkapnya.
Kampanye Love Myself yang dilakukan BTS berbarengan dengan rilisnya album Love Yourself, membuka banyak pintu. Mereka mendengar banyak cerita dari para penggemar soal bagaimana mengatasi penderitaan hidup dan memulai langkah untuk mencintai diri sendiri.
Baca: Dikecam ARMY, BTS Batal Kolaborasi dengan Produser AKB48
“Cerita itu sering mengingatkan kami tentang tanggung jawab. Kita harus belajar mencintai diri kita sendiri, sekarang saya ingin mendorong kalian agar berbicara terhadap diri sendiri. Saya bertanya pada kamu semua. Siapa namamu? Apa yang membuatmu bisa bangkit dan berdebar? Ceritakan pada saya. Saya ingin mendengar suara dan pendapatmu. Tidak peduli siapa dirimu, dari mana kamu berasal, apa warna kulitmu, apa jenis kelaminmu, berbicaralah pada dirimu sendiri. Temukan namamu, temukan suaramu, dan berbicaralah pada dirimu sendiri,” ucap RM menutup pidatonya.
Akhir November lalu, BTS meluncurkan kampanye Love Myself bersama UNICEF untuk membangun kepercayaan bahwa cinta sejati dimulai dari bagaimana seseorang mencintai dirinya sendiri. Program ini digagas untuk melindungi anak-anak dan para remaja di seluruh dunia dari kekerasan. RM menuturkan, para Army (penggemar BTS) menjadi bagian utama dari kampanye ini. “Kami benar-benar memiliki penggemar terbaik di dunia ini,” ucapnya.