TEMPO.CO, Jakarta - Demi Lovato, dikabarkan akan menjalani rehabilitasi program ekstensif selama beberapa bulan. Hal tersebut dilakukan, agar penyanyi berusia 25 tahun itu benar-benar bisa lepas dari ketergantungannya pada obat-obatan.
Baca: Fans Demi Lovato Ramai-ramai Membuat Tagar #HowDemiHasHelpedMe
Demi masuk fasilitas rehabilitasi pekan lalu, segera setelah meninggalkan rumah sakit Cedars-Sinai di mana dia telah dirawat karena overdosis. Namun tampaknya, dia akan lebih panjang "istirahat" dan menyembuhkan dirinya.
Seorang sumber mengatakan dia akan direhabilitasi selama beberapa bulan dan melakukan program ekstensif untuk memastikan dia mendapat bantuan yang dia butuhkan.
Penyanyi Sorry not Sorry itu untuk sementara ini, sudah meninggalkan pusat rehabilitasi dan tengah mencari terapis di Chicago yang mengkhususkan diri dalam kecanduan.
Sumber itu juga mengatakan saat ini kondisi Demi lebih baik dan menjadi lebih terbuka dan bahagia setelah nyaris tewas karena kecanduan.
Program rehabilitasinya itu disebutkan akan dilakukan di tempat terpencil. Program itu sendiri diinginkan oleh perempuan berambut hitam itu secara tiba-tiba. Dia ingin tidak ada orang yang tahu dimana dia berada.
"Demi ingin berada dalam situasi di mana dia bisa ditantang secara pribadi, mental dan fisik tanpa penilaian. "Dia ingin tenggelam dalam lingkungan di mana kekuatannya diuji. Dia pikir ini adalah satu-satunya cara untuk menghentikan kebiasaan. Dia tidak mau dilayani." ujar sumber tersebut seperti dilansir femalefirst.co.uk.
Ini bukan pertama kalinya Demi Lovato menjalani rehabilitasi. Tahun 2010 Demi juga pernah direhab karena masalah yang sama. Kemudian, dia sempat sembuh selama enam tahun, hingga akhirnya kembali kecanduan, awal tahun ini.
