Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Dekade Art Jakarta

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
SAlah satu pameran di Art Jakarta 2018 (Instagram)
SAlah satu pameran di Art Jakarta 2018 (Instagram)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar bursa seni Art Jakarta telah mencapai usia ke sepuluh. Dihelat di Ballroom Ritz Carlton Hotel Pasific Place menghadirkan ratusan seniman dan ribuan karya dari berbagai negara. Beragam topik merayakan 10 tahun mempertemukan para pelaku seni.  Bursa seni ini berlangsung 3-5 Agustus 2018.

Baca: Art Stage Jakarta 2017 Gelar Beragam Program

“Acara ini membuktikan telah dipercaya menjadi wadah pertemuan pelaku dan pecinta seni di tanah air dan mancanegara,” uj Paramita Soedarjo, Ketua Komite Art Jakarta 2018 saat konferensi pers, di Ballroom Ritz Carlton, Kamis, 2 Agustus 2018.

Mereka menggeber beragam acara kolaborasi seniman dalam dan luar negeri dalam beragam program. Antara lain Mall Art oleh Faisal Habibi; Creative Art Class oleh Ganara Art Space;, Creative Art Talk dengan pilihan topik antara lain Korean Art Now; How to collect Art Photography ;How to become a collector (oleh Bekraf); 10 for 10 yakni instalasi  dengan konsep museum untuk 10 tahun Art Jakarta dari senian terkemuka; Art Unlimited untuk para seniman muda;  pertunjukan oleh Sasikirana dan Thinking Room, instalasi khusus dari Meliantha Muliawan dan Japan Art Now dengan 10 seniman Jepang. Serta  Art Gram yang dilaksanakan oleh beberapa galeri, lelang amal  untuk Yayasan Mitra Museum, Yayasan Jantung Indonesia dan DoctorSHARE.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam bursa pasar seni kali ini dilakukan beberapa perubahan yang menyesuaikan permintaan para 51 galeri  dalam dan luar negeri yang mengikuti acara. “Kami ubah tata letak seperti permintaan galeri, perubahan dan perkembangan. Lebih mudah untuk pengunjung menikmati,” ujar Gill Scheider, Konsultan Pameran Art Jakarta.

Pada bursa seni Art Jakarta kali ini, panitia percaya diri menyelenggarakan dengan tanda masuk berbayar sebesar Rp 50 ribu. Deputi ketua komite Art Jakarta Ria Lirungan mengatakan masih optimistis dengan antusiasme para pecinta dan pelaku seni untuk acara kali ini meski berbayar. Ia memperkirakan jumlah pengunjung mungkin tak akan sebesar tahun lalu yang diklaim mencapai 47 ribu orang. “Mungkin tidak sebesar itu tapi kami optimistis masih besar antusias masyarakat pecinta seni,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dwi Sasono Pamerkan 3 Patung di Pameran Art Jakarta Gardens

12 April 2022

Aktor Dwi Sasono dengan salah satu karya patungnya pada Kamis 7 April 2022/Tempo.Mitra Tarigan
Dwi Sasono Pamerkan 3 Patung di Pameran Art Jakarta Gardens

Aktor Dwi Sasono mulai menggeluti dunia seni rupa. Ia hadirkan 3 patung di pameran Art Jakarta Gardes 2022 yang berlangsung pada 7-14 April 2022.


70 Galeri dan 10 Karya Spesial Ramaikan Art Jakarta 2019

31 Agustus 2019

Karya seniman I Nyoman Masriadi berjudul Deposito Emas Saya yang dipamerkan di Art Jakarta 2019. Situs artjakarta
70 Galeri dan 10 Karya Spesial Ramaikan Art Jakarta 2019

Bursa seni Art Jakarta 2019 berlangsung dari Jumat sampai Minggu, 30 Agustus 2019 - 1 September 2019.


Ada Karpet Unik yang Dilelang di Art Jakarta 2018, Intip Harganya

5 Agustus 2018

Seorang pengunjung melihat hasil karya seni di booth lelang amal Art Carpet dalam festival seni Art Jakarta 2018 di Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, 2 Agustus 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ada Karpet Unik yang Dilelang di Art Jakarta 2018, Intip Harganya

Ada karpet unik di Art Jakarta 2018. Bukan sembarang karpet, karena tidak diletakkan di lantai, melainkan di dinding untuk dilelang, tertarik?