TEMPO.CO, Jakarta - Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata membenarkan pernikahan mereka di Bhutan, 5 Mei lalu. Keduanya beralasan menentukan lokasi tersebut dengan alasan Bhutan sebagai salah satu tempat paling bahagia di dunia.
Baca: Alasan Nadine Chandrawinata Yakin Menikah dengan Dimas Anggara
Namun di luar itu, Nadine Chandrawinata juga mengidamkan pernikahan yang sakral dan intim. Nadine Chandrawinata yakin Bhutan adalah tempat yang cocok untuk mewujudkan pernikahan impiannya itu.
"Benar kita mencari tempat yang terbuka, tapi yang lebih kita kejar adalah pada saat ada acara yang bisa dibilang intimate yang sakral, kita kurang nyaman dengan handphone di depan yang suka moto-motoin,” tutur Nadine.
Saat pernikahan di Bhutan berlangsung, hanya dihadiri keluarga saja. Tanpa gangguan ponsel sepanjang acara, menurut Nadine suasana dan momen pernikahan terasa lebih indah dan menyentuh. “Tiap menit itu benar-benar memiliki momen indah, dan bukan buat kita aja, tapi bagi yang dateng juga menyentuh, itu kenapa kesakralan itu yang kita angkat," ujar Puteri Indonesia 2005 itu ditemui usai resepsi pernikahan di Marina Batavia Jakarta Utara, Ahad, 15 Juli 2018.
Lebih lanjut, Nadine Chandrawinata ingin pernikahannya diadakan secara sederhana. Itu juga yang membuatnya yakin memilih Bhutan sebagai lokasi pernikahannya. Di sana dia merasa jauh dari kemerahan dan bisa mengatur semua sesuai dengan keinginannya sendiri.
"Semua kita persiapkan sendiri. Make up, rambut, siap siap dilakukan sendiri jadi ya memang ada orangtua yang bantu, kalau saya karena rambut panjang pasti mama saya yang kepangin, selebihnya make up saya sendiri, Dimas juga rambut juga urus sendiri," lanjutnya.
Pernikahan itu pun berlangsung jauh dari kata mewah. Tak ada pakaian mahal penuh Swarovski, melainkan hanya pakaian adat khas Bhutan, yang dibuat khusus oleh Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara. Di mana pakaian itu berbahan dasar kain asal Sumba dan Tuban, agar pernikahan itu tak melupakan asal mereka, Indonesia.
