Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pertemuan Terakhir Personel Jeruji dengan Ginan Koesmayadi

image-gnews
Ginan Koesmayadi (Instagram)
Ginan Koesmayadi (Instagram)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Meninggalnya vokalis band Jeruji yang juga salah seorang pendiri Rumah Cemara, Ginan Koesmayadi, 38 tahun, mengagetkan banyak kerabat dan rekan, Kamis, 21 Juni 2018. Beberapa jam sebelum wafat, Ginan sempat berkumpul dengan personel Band Jeruji di sebuah restoran. Pertemuan sekaligus halal bi halal itu membahas rencana band beraliran hardcore punk itu dan beberapa ide Ginan terkait Rumah Cemara.

Baca: Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis Jeruji, Meninggal

Drummer band Jeruji Sani mengatakan, mereka berkumpul sekitar dua jam. Ginan yang lebih dulu datang memilih tempat di balkon atas. Pertemuan itu untuk menggantikan acara buka bersama yang gagal terwujud karena kesibukan masing-masing.

Jeruji dibentuk pada 1996, terakhir beranggotakan Sani (drumer), Ginan (vokalis), Andre (gitaris), dan basis Hendy alias Pengex. Ginan ditarik menjadi vokalis Jeruji sejak 2015 setelah penyanyi lamanya hengkang.

Menghasilkan empat album dengan beberapa kali berganti personel, Jeruji berakar dengan aliran musik straight forward punk. Kini warna musiknya hasil campuran antara crossover trash era 1980-an dan grup musik bertema politik serta etika.

Ginan kata Sani, malam itu ceria seperti biasanya. Dari balkon luar ia melambaikan tangan lalu memeluk setiap personel. "Pelukannya terasa erat banget, mungkin karena saya juga sudah kangen. Nggak ada firasat apa-apa waktu itu," kata Sani, Jumat, 22 Juni 2018.

Diskusi membahas rencana showcase Jeruji atau konser disertai obrolan dengan penonton, kolaborasi pembuatan video dokumenter Rumah Cemara. Organisasi itu didirikan Ginan bersama empat orang mantan pengguna narkotika, psikotropika, dan zat aditif (Napza) pada 2003.

Organisasi berbasis komunitas itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV-AIDS, konsumen narkoba, serta kaum marjinal lainnya di Indonesia melalui pendekatan dukungan teman sebaya.

Tidak hanya itu, obrolan terkait rencana pembuatan mini album baru, dan tawaran konser tur Eropa lagi tahun depan ditambah beberapa acara festival musik. "Terus Ginan pergi duluan, katanya lapar mau makan di tempat lain," kata Sani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Sebelum Meninggal, Ginan Koesmayadi Jatuh di Kamar Mandi

Awak band menyusul bubar setelah Ginan mengabarkan tidak akan kembali lagi. Dia pamit ingin ke rumah ibunya. Menurut Sani, Ginan juga sempat mampir ke Rumah Cemara dan menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia sebabak lalu pulang ke rumahnya.

Sekitar pukul 9 malam, Sani mendapat kabar Ginan terjatuh pingsan di kamar mandi. Bersama awak Jeruji mereka menuju rumah Ginan lalu putar arah setelah dikabarkan rekannya telah dibawa ambulans ke Rumah Sakit Advent.

"Sampai di rumah sakit, Ginan sudah nggak ada. Rasanya seperti dibawa terbang lalu dibanting," kata Sani.

Menurut keterangan keluarga, ujar dia, Ginan diduga terkena serangan jantung. Adapun yang diketahuinya, Ginan mengalami gangguan asam lambung. Pola makannya juga tidak seperti orang biasa yang sehari dua atau tiga kali secara berkala. "Tapi bisa dirapel, sekali makan banyak," ujar Sani.

Kepergian Ginan selamanya yang tak disangka-sangka itu untuk sementara waktu membuat Jeruji vakum. Berbagai ide dan rencana yang dibahas bersama Ginan akan dimatangkan kembali beberapa waktu ke depan. Jeruji kata Sani, berencana membuat acara penghargaan dulu bagi Ginan yang akan dibicarakan bersama keluarga dan pengelola Rumah Cemara.

Ginan Koesmayadi dikebumikan di pemakaman umum Cibarunay, Sarijadi, Kota Bandung, Jumat siang, 22 Juni 2018. Lelaki berusia 38 tahun yang bernama lengkap Derajat Ginanjar bin Deddy Koesmayadi itu dikabarkan wafat Kamis pukul 22.00 WIB di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Bandung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebelum Meninggal, Ginan Koesmayadi Jatuh di Kamar Mandi

22 Juni 2018

Ginan, vokalis Jeruji. twitter.com
Sebelum Meninggal, Ginan Koesmayadi Jatuh di Kamar Mandi

Salah seorang pendiri Rumah Cemara sekaligus vokalis band Jeruji di Bandung, Ginan Koesmayadi, meninggal dunia setelah jatuh di kamar mandi


Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis band Jeruji Meninggal

22 Juni 2018

Ginan, vokalis Jeruji. twitter.com
Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis band Jeruji Meninggal

Ginan Koesmayadi meninggal pada pukul 22.20 WIB di Bandung karena serangan jantung