Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Meninggal, Ginan Koesmayadi Jatuh di Kamar Mandi

image-gnews
Ginan, vokalis Jeruji. twitter.com
Ginan, vokalis Jeruji. twitter.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Salah seorang pendiri Rumah Cemara sekaligus vokalis band Jeruji di Bandung, Ginan Koesmayadi, meninggal dunia setelah jatuh di kamar mandi rumahnya. Kepergian untuk selamanya itu mengagetkan kawan serta kenalan karena begitu mendadak.

"Sejam sebelumnya kami sempat kontak-kontakan, aktivitasnya seperti biasa," kata Direktur Rumah Cemara Aditya Taslim, Jumat, 22 Juni 2018.

Baca: Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis Jeruji Meninggal

Aditya mengatakan, sebelum kejadian, Ginan sempat berkumpul dengan personel band Jeruji. Pulang ke rumah, tiba-tiba ia terjatuh di kamar mandi lalu dilarikan ke rumah sakit.

Ginan dikebumikan di pemakaman umum Cibarunay, Sarijadi, Kota Bandung, Jumat siang, 22 Juni 2018. Lelaki berusia 38 tahun yang bernama lengkap Derajat Ginanjar bin Deddy Koesmayadi itu dikabarkan wafat Kamis pukul 22.00 di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Advent Bandung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adit mengatakan, hidup, kerja, dan mimpi Ginan selama ini total untuk Rumah Cemara yang didirikan oleh lima orang mantan pengguna narkotika, psikotropika, dan zat aditif (Napza) pada 2003. Organisasi berbasis komunitas itu bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV-AIDS, konsumen narkoba, serta kaum marjinal lainnya di Indonesia melalui pendekatan dukungan teman sebaya.

Rumah Cemara dan Ginan, kata Aditya, memimpikan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi. Semua manusia memiliki kesempatan yang sama untuk maju, memperoleh layanan yang bermutu untuk orang dengan HIV dan Napza, serta dilindungi sesuai konstitusi. "Sekarang izinkan kami untuk meneruskan cita-cita Ginan di Rumah Cemara," katanya.

Rekan lainnya Vincent Rumahloine mengatakan, Ginan merupakan motor atau sosok penggerak di banyak kelompok atau komunitas di Bandung. Bergaul dengan kalangan mana pun, ide dan inspirasinya tergolong subur.

Ucapan belasungkawa juga berdatangan dari pemusik band metal di Eropa yang sempat berkenalan dengan Ginan Koesmayadi. Jeruji pada 2017 melakukan tur musik keliling negara Eropa, seperti Polandia, Ceko, dan Belgia. Vincent menjadi manajer tur itu. "Mereka merasa kehilangan Ginan, orang yang dikenal dalam dua jam tapi sudah seperti kawan lama," kata Vincent.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertemuan Terakhir Personel Jeruji dengan Ginan Koesmayadi

23 Juni 2018

Ginan Koesmayadi (Instagram)
Pertemuan Terakhir Personel Jeruji dengan Ginan Koesmayadi

Beberapa jam sebelum wafat, Ginan Koesmayadi sempat berkumpul dengan personel Band Jeruji di sebuah restoran


Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis band Jeruji Meninggal

22 Juni 2018

Ginan, vokalis Jeruji. twitter.com
Ginan Koesmayadi, Penyintas HIV dan Vokalis band Jeruji Meninggal

Ginan Koesmayadi meninggal pada pukul 22.20 WIB di Bandung karena serangan jantung