TEMPO.CO, Yogyakarta -Novel Bumi Manusia karya sastrawan Pramoedya Ananta Toer akan segera difilmkan. Hanung Bramantyo didapuk jadi sutradara film yang diproduksi oleh Falcon Pictures. Film ini diadaptasi dari buku pertama novel tetralogi Pramoedya yang ditulis di Pulau Buru.
Dalam jumpa pers yang digelar Kamis malam, 24 Mei 2018, hampir setiap pemeran utama film Bumi Manusia menuturkan kenangan atas novel tersebut. Mereka telah membaca novel Bumi Manusia jauh sebelum mereka didapuk terlibat dalam produksi filmnya.
Baca: Bumi Manusia Akan Difilmkan Langsung Jadi Trending di Dunia Maya
Pemeran Minke, Iqbaal Ramadhan mengaku pertama kali mengenal novel Bumi Manusia pada 2016, yaitu tahun pertama dia sekolah di Amerika. Dia mengambil mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum internasional itu. Saat ujian, dia harus memilih dua buku sastra Indonesia untuk dibaca. Banyak sekali pilihan judul karya sastra yang ditulis 15 penulis saat itu, salah satunya karya Pram.
“Entah bagaimana, saya pilih Bumi Manusia. Saya enggak tahu siapa Pram, apa itu Bumi Manusia,” ungkap Iqbaal saat konferensi pers di lokasi syuting Studio Alam Gamplong, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman, Kamis, 24 Mei 2018 malam.
Iqbaal pun sempat bertemu Hanung Bramantyo yang kemudian menyutradarai film tersebut. Hanung pun menceritakan akan membuat film Bumi Manusia. “Saya pun bilang kalau saya sudah baca bukunya,” kata Iqbaal yang namanya melejit setelah membintangi film Dillan itu.
Ternyata pada 2018, Iqbaal dihubungi pihak Falcon Pictures yang memproduksi film itu untuk bergabung. Hal yang sama juga dialami pemeran ayah Minke, Donny Damara. Dia mengaku bangga ikut dilibatkan dalam film itu yang dirasakannya seperti mendapat durian runtuh di musim rambutan. “Saya bangga baca novelnya. Dulu sempat dilarang, sekarang enggak usah ngumpet-ngumpet baca,” yang mengaku sebagai fan boy-nya Pram.
Sha Ine Febriyanti mengaku dipilihnya dirinya sebagai pemeran Nyai Ontosoroh adalah bagian dari penantian panjangnya. Bermulai dari perkenalannya dengan novel Bumi Manusia yang dibacanya pertama kali saat usia 20 tahun, Ine sudah mengaku jatuh hati pada sosok Ontosoroh.
Selama berkecimpung dalam dunia peran di teater, sejumlah karakter atas sosok perempuan agung dan kuat kerap diperankannya. Sebut saja peran sebagai Cut Nya Dien dan Durga. Diakui Ine, memerankan sosok-sosok perempuan dengan karakter tersebut adalah impiannya. “Dan Ontosoroh adalah perempuan yang luar biasa agung. Membayangkan saja, hati saya sudah bergetar,” kata Ine.
Sayangnya, saat audisi pemeran Ontosoroh dalam pementasan teater yang disutradarai WS Rendra pada 2005, Ine tak lolos. Dia kebagian peran sebagai Magda Peters, guru dari Minke. Sedangkan peran yang diimpikannya jatuh di tangan Happy Salma.
Sejumlah sutradara pun menghubunginya untuk memerankan sosok perempuan pribumi tangguh yang dijual ayahnya untuk menjadi gundik pengusaha Belanda. Namun tak ada yang jadi. Hingga sekitar April-Mei 2018 lalu, Ine tiba-tiba dihubungi Hanung untuk mengikuti casting. Mengingat ini baru pertama kalinya Ine bekerja sama dengan Hanung. “Setelah Mas Hanung bilang mau bikin film Bumi Manusia, saya enggak mikir panjang. Langsung datang dan casting,” kata Ine.
Sedangkan pemeran ibu Minke, Ayu Laksmi juga sempat dihubungi seorang sutradara untuk berperan dalam film Bumi Manusia beberapa tahun lalu yang kemudian tak ada kelanjutan kabarnya. Padahal waktu itu, Ayu sudah serius dengan berusaha mencintai peran yang akan dimainkan nanti. “Kemana-mana membawa novelnya. Tapi kemudian saling melupakan,” kata Ayu.
Dan beberapa waktu lalu ketika dia dihubungi pihak Falcon, Ayu sempat mengira film Bumi Manusia telah selesai dibuat. “Saya tak tahu saya akan jadi bagian dari project itu. Saya kembali mencoba mencintai lagi,” kata Ayu yang memerankan tokoh ibu dalam film Pemuja Setan.