TEMPO.CO, Jakarta - Rasyid Rajasa sudah mengetahui sakit yang diidap Adara Taista sejak mereka masih pacaran. Namun kondisi itu tak menyurutkan niat Rasyid meminang Adara dan membina rumah tangga.
Baca: Ibu dan Kekasih Dampingi Sidang Rasyid Rajasa
Diakui Rasyid Rajasa, ketakwaan Adara Taista-lah yang membuatnya kuat untuk menikahinya. Meskipun kebersamaan mereka hanya dalam hitungan bulan, karena Adara harus pergi selamanya menghadap Sang Khalik.
"Karena Adara itu mempunyai iman yang kuat. Saya merasa bisa di-track, di jalan Allah. Dan itu menurut saya yang paling utama," ucap Rasyid Rajasa di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin, 21 Mei 2018.
Menurut Rasyid, semasa hidup, almarhumah selalu mengingatkannya untuk salat berjemaah. Bahkan aktivitas ibadah itu sempat mereka jalani sebelum Adara Taista mengembuskan napas terakhir. "Dia selalu ngingetin saya untuk salat berjemaah begitu azan. Selalu," ujarnya.
Meski berat, Rasyid berusaha ikhlas melepas kepergian istri tercintanya untuk selamanya. "Seperti saya sudah bilang, apa pun itu saya siap. Saya ikhlas," tutur Rasyid Rajasa. Adara Taista meninggal dunia di Rumah Sakit Moriyama Memorial, Tokyo, Jepang, Sabtu, 19 Mei 2018, waktu setempat. Menantu Hatta Rajasa itu diketahui menderita sakit kanker kulit dan sebelumnya sempat menjalani pengobatan di Amerika Serikat.