TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Efek Rumah Kaca (ERK) sudah cukup lama memimpikan punya sebuah tempat yang bisa digunakan sebagai sarana berbagai aktivitas. Dari diskusi, bedah buku, sampai main musik.
Baca: Efek Rumah Kaca Menarik Diri dari Dukungan Bekraf di SXSW
Lewat sebuah obrolan di satu petang, seorang kawan mereka menawarkan sebuah ruangan untuk disewa bersama. Kesempatan itu akhirnya membuka jalan ERK untuk mewujudkan mimpi. "Sejak lama, kami punya impian untuk memiliki ruang di mana kami bisa bertemu, bertukar pikiran, berbagi, dan belajar bersama tentang musik, sejarah, seni, budaya, demokrasi, toleransi, dan ikut memberikan kontribusi bagi komunitas," demikian berdasarkan rilis yang diterima Tempo, 12 Mei 2018.
Dibuka sejak awal Mei 2018, ruang yang diberi nama Kios Ojo Keos tersebut sudah digunakan untuk beberapa kegiatan. Ojo Keos sendiri diambil dari nama sebutan untuk kru ERK kala manggung. "Nama ini kami pilih sebagai tanda terima kasih atas dedikasi mereka kepada ERK. Selain itu, pengelola kiosnya juga terdiri dari para personel, kru, dan tim ERK sendiri."
Kios Ojo Keos ada sebagai ruang yang bisa dimanfaatkan siapa saja. Bahkan pengelolanya mengaku mengundang siapa pun yang berkenan jadi sukarelawan. Sebagai ruang untuk diskusi dan berkreasi, perpustakaan kecil turut dihadirkan di sini.
Baca Juga:
Guna menemani kegiatan atau diskusi, Ojo Keos juga menyediakan kopi dan kudapan untuk dinikmati. Selain itu, guna menyokong kegiatan yang ada, kios ini juga menjual CD atau kaset serta merchandise band favorit, tentu tak hanya karya Efek Rumah Kaca saja, serta buku-buku.