Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Foto yang Merekam Jejak Reformasi

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Pengunjung melihat foto karya Pewarta Foto Tempo dalam acara peringatan 20 tahun Reformasi
Pengunjung melihat foto karya Pewarta Foto Tempo dalam acara peringatan 20 tahun Reformasi "Kembal ke Rumah Rakyat" di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 Mei 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kaca itu berlubang tertembus peluru. Foto tersebut mungkin tidak berarti jika tak terjadi peristiwa mahapenting di baliknya, yang kemudian diingat sebagai tragedi Mei 1998. Foto ini mencatat jejak peluru tajam yang muntah dari moncong senjata aparat saat meredam demonstrasi mahasiswa yang memperjuangkan reformasi di kampus Universitas Trisakti, 20 tahun silam. Empat mahasiswa kampus itu tertembak, yakni Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

Baca: LIVE Tempo.co: Anak Muda di Era Reformasi

Selanjutnya, seperti kita saksikan dalam foto-foto lain: kerusuhan, pembakaran, juga penjarahan toko dan bank terjadi di berbagai tempat di Jakarta. Lihat pula foto-foto yang memperlihatkan panser-panser dengan tentara menyandang senjata laras panjang di jalan-jalan Ibu Kota serta tentara dan polisi yang membarikade jalan seusai amuk massa. Kita juga bisa melihat kemarahan massa saat mobil digulingkan dan dibakar. Foto yang tak kalah penting menangkap momentum ketika para mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR.

Foto-foto bertema reformasi ini dipamerkan di selasar Gedung Nusantara IV dan V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada 7-21 Mei 2018. Pameran ini diselenggarakan dalam rangkaian acara bertajuk "20 Tahun Reformasi-Kembali ke Rumah Rakyat" yang digelar Tempo. Selain pameran, digelar acara diskusi, musik, dan pembacaan puisi.

Diskusi menghadirkan para aktivis ’98 dan para tokoh muda. Adapun pembacaan puisi diramaikan para tokoh, pejabat, menteri, serta beberapa bupati dan seniman. Sebagai penampil acara musik, hadir Jerinx "SID" dan Marjinal. "Acara ini untuk memperingati 20 tahun reformasi, mengenang mereka yang gugur sekaligus mengingatkan banyak hal, amanat reformasi yang belum dilaksanakan," ujar Arif Zulkifli, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gedung MPR/DPR dipilih sebagai tempat pelaksanaan acara, menurut Arif, karena episentrum reformasi berada di sana. Betapapun kritik yang dilancarkan terhadap DPR selama ini, lembaga legislatif itu merupakan institusi demokrasi yang harus dijaga dan diperkuat.

Pameran foto menghadirkan karya Rully Kesuma dan Bodhi C. H. Redaktur foto Tempo yang juga koordinator pameran, Ijar Karim, memilih 30 dari 100 foto jepretan Rully dan Bodhi. Foto-foto tersebut, menurut Ijar, merupakan bagian dari dokumentasi D&R, majalah yang dikelola para jurnalis Tempo setelah dibredel pada 1994. "Itu dokumentasi yang masih bisa diselamatkan. Majalah Tempo saat itu belum lahir lagi setelah dibredel," ujar Ijar.

Foto-foto yang ditampilkan dipilih dengan rentang waktu menjelang terjadinya reformasi. Diawali saat pecahnya kerusuhan di sekitar kampus Trisakti yang menyebabkan tewasnya empat mahasiswa universitas itu pada 12 Mei 1998, lalu hari-hari berikutnya terjadi kerusuhan massal dan bumi hangus di berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya. Puncaknya adalah saat mahasiswa menduduki Gedung MPR/DPR, yang membuat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Rully Kesuma mengisahkan, saat itu, suasana sangat kacau. Tak ada kendaraan yang beroperasi. "Lebih capek karena harus ke sana-kemari untuk mengejar momen. Ada kebakaran di sana, jalan kaki, lari ke sana-kemari," ucap Rully. Namun, menurut dia, pengambilan gambar saat pecah kerusuhan Mei 1998 lebih bebas, tidak ada yang menghalangi seperti saat memotret kerusuhan 27 Juli 1996. "Saat peristiwa Mei agak lebih bebas, tapi lebih khawatir kena tembakan," ia mengenang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

16 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru


Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

23 hari lalu

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono (tengah) memimpin pertemuan kelompok G-33 menjelang Konferensi Tingkat Menteri ke-13 (KTM13) WTO di Abu Dhabi, PEA, Minggu (25/2/2024). (ANTARA/HO-Ditjen PPI Kemendag/dok.pri)
Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

Kemendag menyebut dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO membahas soal penyelesaian sengketa perjanjian investasi maupun banding.


Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

23 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.


Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

23 hari lalu

Aksi Gejayan Memanggil di Yogyakarta, Senin, 12 Januari 2024. Foto: Michelle Gabriela Momole/TEMPO
Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

Aksi unjuk rasa di Nol KM Jogja mendukung hak angket DPR untuk selidiki indikasi kecurangan pemilu. Berikut 3poin Petisi Jogja.


Prabowo akan Naik Pangkat jadi Jenderal TNI, Ayah Korban Penghilangan Paksa: Kecewa Banget

30 hari lalu

Paian Siahaan orang tua Ucok Munandar saat memberikan keterangan pers dalam
Prabowo akan Naik Pangkat jadi Jenderal TNI, Ayah Korban Penghilangan Paksa: Kecewa Banget

Presiden Jokowi bakal memberikan kenaikan pangkat kehormatan Jenderal TNI kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Rabu, 28 Februari 2024.


Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

39 hari lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.


Koalisi Masyarakat Sipil Desak Komnas HAM kembali Periksa Prabowo yang Akui Kejar Aktivis 98

44 hari lalu

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) berpose sambil mengepalkan tangan usai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat 18 Agustus 2023. Kegiatan yang dihadiri ribuan relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (PraBu) se-Jateng tersebut untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Koalisi Masyarakat Sipil Desak Komnas HAM kembali Periksa Prabowo yang Akui Kejar Aktivis 98

Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Komnas HAM untuk kembali memeriksa Prabowo Subianto dalam kasus penghilangan paksa aktivis 97-98.


Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

45 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Presiden Argentina Javier Milei di Vatikan, 12 Februari 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan


Aksi Gejayan Memanggil Selamatkan Demokrasi: Jangan Diam, Lawan!

45 hari lalu

Mahasiswa membentangkan spanduk saat aks #GejayanMemanggil di Simpang Tiga Colombo, Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 23 September 2019. Aksi damai ini sebagai aksi menolak pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi serta mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU KPK yang sudah disahkan. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Aksi Gejayan Memanggil Selamatkan Demokrasi: Jangan Diam, Lawan!

Hari ini, Senin, 12 Februari 2024, aksi Gejayan Memanggil hadir lagi di Yogyakarta. Berbagai kritik muncul, termasuk menjaga pemilu dari kecurangan.


Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

47 hari lalu

Mahasiswa Universitas Trisakti bergandengan saat aksi Trisakti Bergerak di Tugu Reformasi, Jakarta, Jumat 9 Februari 2024. Sivitas akademika Universitas Trisakti yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, dan alumni menggelar Trisakti Bergerak untuk menyatakan Maklumat Trisakti melawan tirani itu menolak berbagai pelanggaran etika dan selamatkan demokrasi. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

Guru besar dan sivitas akademika Universitas Trisakti turun ke jalan kritisi Jokowi. Berikut sejarah universitas yang identik dengan gerakan reformasi