Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencarian Sepasang Kekasih

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: Seorang perempuan mengenakan kain Jawa. Kemben ndodot warna hijau, laiknya pengantin putri berbusana basahan. Kepalanya bermahkotakan janur sebagai cunduk pentul dan untaian padi sebagai ganti bunga melati di sanggulnya. Dengan melantunkan tembang Jawa, ia memasuki ruang pendapa dari balik salah satu tiang. Perempuan itu seperti tengah kesepian. Tembangnya menyiratkan pada kerinduan. "Aduh yana sun takoke marang angin marang banyu, marang angkasa marang samudera, marang bumi..." (Aduh sudah saya tanyakan kepada angin, air, angkasa, samudra, dan juga bumi).Dia adalah Dewi Sekartadji, diperankan oleh penari sekaligus pekerja teater Lestari "Sahita" Cempluk, yang tengah mencari sang kekasih, Raden Panji Asmorobangun. Fragmen cerita rakyat Panji tersebut dipentaskan di Pendapa Wisma Seni Taman Budaya Surakarta, Minggu malam lalu. Lestari menamai pertunjukannya sebagai teater tari. Dia berusaha sekuatnya tidak sekadar menyuguhkan penggalan lakon Panji seperti pementasan ketoprak biasa. Berkolaborasi dengan seniman asal Swedia, Sebatian Steigh, ia menginterpretasikan kisah asmara menjadi kisah pengembaraan.Steigh tak menjadi Raden Panji sungguhan. Dia tetap mengenakan kemeja panjang dan celana jins warna hitam dengan sabuk kain melilit di pinggang. Steigh mengajak Dewi Sekartadji berdansa saat mereka bertemu melepas kerinduan. Nyanyian Yamko Rambe Yamko dari mulut Lestari berpadu dengan nyanyian Hela Gar, sebuah lagu khas negara asal Steigh. Meski tampak absurd, tak membuat puluhan penonton yang berdiri mengelilingi pendapa surut. "Saya sebenarnya hanya menggunakan cerita Panji ini sebagai bingkai untuk bertutur mengenai kegelisahan kami tentang alam," kata Lestari sembari mengatakan karya kolaborasinya ini diberi titel Calling to Nature.Selama proses pencarian sepasang kekasih yang dalam legenda dipisahkan oleh sebuah kutukan ini, mereka menemukan alam yang carut-marut. Steigh, yang dikenal sebagai pekerja teater, berusaha memainkan peran dengan membuat sebuah karya instalasi. Ia memasang dua buah batu sekepalan tangan dan daun kering. Steigh seperti ingin melakukan visualisasi kerusakan alam selama perjalanan pencarian Dewi Sekartadji dan mengatakan di bumi tempat berpijak ini kini hanya ditumbuhi batu, bukan pepohonan, meskipun simbolisasi itu nyaris tak mengena. Malam itu, selain duet Lestari dan Steigh, hadir Kelompok Teater Tari Sahita, yang menggelar sebuah lakon berjudul Rewangan. Sahita, yang berbasiskan teater Jawa, mengangkat tema soal semangat gotong-royong untuk memelihara alam dalam pementasannya. Perhelatan bulanan yang diselenggarakan bagian tari dan teater Taman Budaya Surakarta ini ditutup dengan pementasan sebuah koreografi Sekar Kumudo karya dosen Institut Seni Indonesia Solo, Yuli Komang. l imron rosyid
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

1 menit lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

Ponsel Vivo Y200i ditenagai chipset Snapdragon 4 Gen 2 yang merupakan peningkatan dari 4 Gen 1 pada Y200.


Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

2 menit lalu

Peneliti Pusat Studi Politik Hukum Kepemiluan dan Demokrasi atau PoshDem Universitas Andalas, Feri Amsari, bersama Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto, dalam dalam Diskusi Media: Landmark Decision MK yang digelar MMD Initiative di Gado-Gado Boplo Cikini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Defara
Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

Guru Besar Antropologi Hukum UI , Sulistyowati Irianto, mengatakan putusan MK soal sengketa pilpres 2024 akan menjadi landmark decision.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

5 menit lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

7 menit lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

H-3 putusan sidang sengketa pilpres, pendukung Prabowo-Gibran mengirim karangan bunga ke MK yang berisikan 'sentilan'.


Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

10 menit lalu

Sidang promosi doktor Ignatius Haryanto Djoewanto atas disertasi berjudul Disrupsi Digital, Journalistic Field (Arena Jurnalistik), dan Transformative Capital Kompas dan Tempo (1995-2020), di FISIP UI, Jumat, 20 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

12 menit lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

15 menit lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.


Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

18 menit lalu

Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron. Instagram/@ron_sae.
Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

Kim Sae Ron mengundurkan diri sebagai pemain teater Dongchimi, karena masalah kesehatan


KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

18 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

KPK rencananya memeriksa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi hari ini


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

23 menit lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.