TEMPO.CO, Jakarta -Ody Mulya, produser film Benyamin Biang Kerok, angkat bicara ihwal filmnya yang digugat Syamsul Fuad, penulis naskah asli Benyamin Biang Kerok. Hingga kini kasus itu masih bergulir di meja hijau.
Baca: Penulis Naskah Asli Benyamin Biang Kerok Digugat Balik Produser
Baca Juga:
Ody menduga, ada oknum di belakang Syamsul Fuad yang ingin meraup keuntungan dari film produksinya. Sebab dia merasa sudah membeli hak cipta film Benyamin Biang Kerok.
"Saya sih merasanya begitu. Mana ngerti dia minta Rp 1000 per tiket, tuntutan segitu. Jangan bilang saya nuntut Rp 50 miliar kejam, dia Rp 30 miliar ke saya kejam enggak? Dengan masalah judul yang enggak jelas, itu kan sudah kita beli," kata Ody Mulya, di SCTV Tower Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 25 April 2018.
Ody menuturkan, awalnya Syamsul Fuad setuju dengan uang kompensasi sebesar Rp 25 juta yang ia tawarkan, sebagai apresiasinya kepada penulis naskah yang asli. Dengan rincian Rp 10 juta darinya dan Rp 15 juta dari Beno.Adegan Film Benyamin Biang Kerok. Youtube.com
"Saya merasa Beno juga tanggung jawab dong makanya bayar, dia setuju. Tapi terjadi miss di situ. Padahal pas nonton bareng saya undang, kenapa setelah nonton jadi beda. Padahal uang damai dia sudah saya setujui," paparnya.
Setelah film tayang, kata Ody, angkanya beda lagi. "Seharusnya enggak ada masalah. kita apresiasi ditaruh namanya di subtitle depan. Kok sekarang malah menuntut kita gitu," lanjut Ody.
Andai dugaan itu benar, Ody justru merasa iba dengan Syamsul Fuad, karena diperalat orang yang ingin mencari keuntungan. "Beno juga begitu bilang 'Ini pasti ada dalang di belakangnya. Pak Fuad enggak ngerti apa-apa kok, orang dia setuju mau kita transfer. Tapi pas mau ditransfer dia enggak ngerti, disuruh ngomong ke pengacara. Eh angkanya berubah," tutur produser film Benyamin Biang Kerok ini.