TEMPO.CO, Jakarta - Dua tahun lagi, Institut Teknologi Bandung (ITB) genap 100 tahun. Menjelang satu abad usia perguruan tinggi yang berdiri pada 3 Juli 1920 itu, panitia Menuju 100 tahun ITB bekerja sama dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB menggelar pameran seni.
Baca: Mahasiswa ITB Ciptakan Aplikasi Informasi Kesehatan Jantung
Bertajuk Pameran Karya Seni Alumni ITB Integrasi: hybrid, Teknologi – Sains – Seni, pameran ini digelar hampir sepekan, pada 16 – 20 April 2018 di Mezzanine, The Energy Building, SCBD, Jakarta. Tak kurang dari 33 seniman akan menampilkan 36 karya mereka.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo dijelaskan, tema Integrasi: hybrid Teknologi – Sains – Seni dipilih oleh Danuh Tyas Pradipta sebagai kurator. Tema ini dipilih untuk menunjukan bahwa proses hybridization (persilangan) menjadi salah satu ciri khas seniman-seniman ITB saat ini.
Dalam proses penciptaan karyanya, para seniman tidak sekadar memanfaatkan pengetahuan dalam dunia seni rupa, tetapi juga memanfaatkan pengetahuan pada bidang lainnya.
Akibatnya, terbentuklah karya-karya yang merupakan hasil dari perluasan medium, persilangan gagasan, atau juga pengembangan metode.
Dalam perkembangan seni rupa saat ini banyak karya hasil dari perluasan medium atau pengaplikasian teknologi maju dalam berbagai bentuk karya seni. Seperti seni video,bunyi dan karya-karya yang menggunakan teknologi sensor.
Meskipun didominasi oleh karya-karya dari seniman muda, pameran ini juga menghadirkan beberapa karya seniman senior. Dengan ditampilkannya karya-karya tersebut, diharapkan pengunjung yang hadir dapat melihat album perjalanan karya seni alumni ITB dari masa ke masa.
Tak hanya itu, pameran seni ini juga diharapkan dapat menjadi ajang untuk mengenalkan karya-karya dari alumni ITB, terutama seniman-seniman muda, kepada para kolektor dan penikmat seni. Nantinya, sebagian uang hasil penjualan karya akan disumbangkan untuk Dana Lestari ITB.