TEMPO.CO, Denpasar - Jenazah pemain bas grup musik Navicula, Made Indra, akan diaben atau kremasi pada Selasa, 3 April 2018.
Baca: Menjelang Kremasi, Aktivis ForBALI Kenang Made Indra Navicula
Sebelum upacara ngaben, pihak keluarga melaksanakan prosesi mekarya uparenga, yang dilanjutkan dengan upacara nyiramin dan ngeringkes, di rumah Made, Jalan Gunung Andakasa, Banjar Penamparan, Denpasar, Minggu, 1 April 2018.
Saat prosesi upacara nyiramin dan ngringkes, tak hanya para sahabat Made dari kalangan skena musik yang hadir. Para aktivis dari Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali juga hadir dalam prosesi tersebut.
"Made termasuk salah satu aset bassist terbaik di Bali," kata pemain bas Superman Is Dead, Eka Rock, Minggu, 1 April 2018.
Menurut Eka, Made adalah sosok musikus yang piawai mengolah dan merangkai nada. "Ada nada-nada tidak simpel yang bisa Made mainkan dengan bas senar lima," tuturnya.
Bassist Navicula, Indra Made. Instagram.com
Gitaris grup musik Geekssmile, Made Bayak, mengenang bassist Navicula sebagai sosok yang mudah bergaul. "Hampir di setiap acara (musik), dia (Made Indra) selalu hadir," katanya. "Dia juga aktif di gerakan sosial dan lingkungan."
Tak jauh berbeda dengan Eka Rock, Bayak juga menilai Made Indra sebagai musikus yang terampil. "Made pernah mengisi band kami (Geekssmile) sebagai additional player untuk beberapa pentas," ujarnya. Bayak menyebutkan sudah lima kali Made Indra mengisi sementara posisi bassist saat pentas.
Made Indra meninggal pada Senin, 26 Maret 2018, pukul 18.25 Wita. Made mengembuskan napas terakhir setelah dua hari melalui masa kritis pasca-kecelakaan di Jalan Raya Sakah, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu dinihari, 24 Maret 2018.
Saat itu, Made dan calon istrinya, Afriana Dewi (Afi), sedang dalam perjalanan seusai Navicula pentas di kawasan Ubud. Adapun Afi meninggal di lokasi kecelakaan.