Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun Ini, Sapardi Djoko Damono Siapkan Rilis Buku Sebulan Sekali

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Menulis sudah seperti bernafas bagi Sapardi Djoko Damono. Selain itu baginya tetap menulis juga jadi kunci agar ia tak pikun. Pada 20 Maret mendatang, Sapardi berulang tahun ke-78 tahun.

Baca: Sapardi Djoko Damono Luncurkan Penutup Trilogi Hujan Bulan Juni

Hal itu mendorongnya untuk terus mengisi kegiatan terutama saat mengisi waktu kosong. Ia pun bercerita tentang salah satu pengalaman yang ia lakukan saat dulu masih aktif mengajar di UI. "Saya itu ke kantor pagi-pagi, datang paling pagi wkatu kosong saya mengetik, menulis," ujar Sapardi di Perpustakaan Nasional, Jumat 16 Maret 2018.

Banyak hal dituangkannya dalam tulisan. Entah berbentuk puisi, ceritak pendek, atau novel. "Yang jelas bukan pekerjaan," tuturnya.

Kondisi saat berada di perjalanan pun kerap diisi untuk menulis. Misal saat di pesawat, kereta, dan lainnya. Selain terus membiasakan diri untuk menulis, Sapardi pun rajin mencatat perubahan yang terjadi dalam naskah-naskah tulisannya. Hal itu bisa mempermudah menelusuri seperti apa proses seorang Sapardi berkarya, tutur dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah Sapardi sempat bercerita kalau dirinya tak pernah mengalami kesulitan menuangkan ide tulisan. Ia bisa menulis apa saja yang terlintas di benaknya. Dalam kondisi tak bisa tidur misalnya, ia biasanya langsung isi waktu tersebut untuk menulis. Bila tulisannya rampung, sebuah kebahagiaan luar bisa menantinya. "Saya suka saya merasa kalau menulis dan kalau selesai ada perasaan bahagia. Rasa bahagia yang luar biasa," kata dia.

Sapardi mengatakan, waktu terbaiknya untuk menulis yakni pada pagi hari. Menurut dia, saat itu kondisi pikiran masih segar. "Pagi jam 3, pikiran masih segar. Saya pernah dalam semalam menulis sampai 18 sajak," tutur Sapardi.

Tahun ini pula, Sapardi Djoko Damono berencana untuk rutin menerbitkan karya setiap bulan sekali. Naskah-naskah buku menurutnya sudah ada tinggal dipilah mana yang bisa diterbitkan lebih dulu. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

33 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

33 hari lalu

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Pujangga Sapardi Djoko Damono, Tentang Hujan Bulan Juni dan Lainnya

Sastrawan Sapardi Djoko Damono lahir di Kampung Baturono, Solo, 20 Maret 1940. Berikut kiprah sang pujangga.


7 Penyair Legendaris Indonesia Paling Terkenal

24 Oktober 2023

Mural Chairil Anwar kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa, 13 November 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
7 Penyair Legendaris Indonesia Paling Terkenal

Deretan penyair Indonesia yang paling terkenal


Mengenal Kritik Sastra dan Fungsinya

7 Oktober 2023

Ilustrasi buku kritik sastra. UT
Mengenal Kritik Sastra dan Fungsinya

Biasanya, kritik sastra hanya dilakukan oleh para kritikus sastra yang sudah terampil dan memiliki ilmu pengetahun tentang sastra yang kompeten.


9 Puisi Sapardi Djoko Damono Ini Tak Lekang oleh Zaman

27 September 2023

Sapardi Djoko Damono merupakan Guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu meninggal pada pukul 9.17. Ucapan bela sungkawa dan kehilangan pun terus mengalir dari para penyair dan pesohor. Dok. TEMPO/Fakhri Hermansyah
9 Puisi Sapardi Djoko Damono Ini Tak Lekang oleh Zaman

Sederet puisi indah milik Sastrawan Sapardi Djoko Damono ini tak lekang oleh zaman dan menempati tempat khusus di hati penggemarnya.


Mengenang 3 Tahun Sapardi Djoko Damono Berpulang, Sastrawan dengan Berderet Ragam Kiprah

20 Juli 2023

Sapardi Djoko Damono merupakan Guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia itu meninggal pada pukul 9.17. Ucapan bela sungkawa dan kehilangan pun terus mengalir dari para penyair dan pesohor. Dok. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Mengenang 3 Tahun Sapardi Djoko Damono Berpulang, Sastrawan dengan Berderet Ragam Kiprah

Sebelum besar sebagai sastrawan, Sapardi Djoko Damono pernah mengajar di IKIP Malang dalam kurun waktu 1964 hingga 1968.


Tampil di Google Doodle, Ini 7 Fakta Sang Sastrawan Sapardi Djoko Damono

20 Maret 2023

Sapardi Djoko Damono/Google
Tampil di Google Doodle, Ini 7 Fakta Sang Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Google memperingati hari ulang tahun sastrawan Sapardi Djoko Damono lewat doodle. Simak 7 fakta tentangnya.


Jejak Sapardi Djoko Darmono dan Wagiono

4 Agustus 2022

Karya dua seniman besar dalam dua genre kesenian: Sapardi Djoko Damono dan Wagiono Sunarto bisa Anda saksikan di Taman Ismail Marzuki.
Jejak Sapardi Djoko Darmono dan Wagiono

Jejak-jejak Sapardi sebagai penyair itu terekam dalam pameran arsip Tribute to Master Urban: Sapardi Djoko Damono dan Wagiono Sunarto.


Film Yuni Tayang Perdana dan Berkompetisi di Festival Film Toronto

29 Agustus 2021

Film Yuni tayang perdana dan berkompetisi di Festival Film Toronto. Foto: Fourcolours Films.
Film Yuni Tayang Perdana dan Berkompetisi di Festival Film Toronto

Film Yuni merupakan film panjang ketiga karya sutradara Kamila Andini yang tayang perdana dan berkompetisi di Festival Film Toronto.


Mengenang Setahun Sapardi Djoko Damono Berpulang

19 Juli 2021

Sapardi Djoko Damono saat acara Meet and Greet film Hujan Bulan Juni di Jakarta 1 November 2017. Tempo/ Fakhri Hermansyah
Mengenang Setahun Sapardi Djoko Damono Berpulang

Sapardi Djoko Damono merupakan penyair ternama Indonesia yang wafat 19 Juli setahuin lalu. Hujan Bulan Juni salah satu puisi populernya.