TEMPO.CO, Jakarta -Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mencoba memahami sikap yang ditunjukkan band Efek Rumah Kaca terkait pagu alokasi dana dukungan yang diberikan untuk perjalanan ERK ke acara South by Southwest (SXSW) 2018 di Amerika Serikat.
Saat menggelar konferensi pers di kantornya, pihak Bekraf menuturkan apa yang dialami band Efek Rumah Kaca sebetulnya hal lumrah yang dialami pekerja kreatif atau pihak yang melakukan perjalanan dengan anggaran negara.
Baca: Efek Rumah Kaca Menarik Diri dari Dukungan Bekraf di SXSW
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Joseph Pesik menuturkan mekanisme melakukan kegiatan di luar negeri berlaku untuk semua PNS dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut. “Semua sudah tersedia prosedurnya, penari, musikus, orang film, siapapun yang membutuhkan dukungan untuk perjalanan biaya akomodasi, rata-rata saat ini semua masuk dari satu pintu atau open call,” ucap Ricky.
Namun memang ada beda kriteria sesuai dengan siapa yang berangkat. Untuk orang non-pemerintah hal tersebut ada penyesuaian plafon tersendiri.
Triawan Munaf sebelum dilantik menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin 26 Januari 2015. TEMPO/Subekti.
Berkaitan dengan apa yang menjadi sorotan Efek Rumah Kaca, Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan ada alur perjalanan dinas luar negeri yang sudah ditetapkan secara rinci dan berkaitan dengan perundang-undangan. Sehingga tak bisa dengan mudah diubah begitu saja. “Proses ini tak seperti swasta, memang cukup kaku, cukup menantang bagi kita semua (di Bekraf). Saya yang awalnya dari luar PNS kebingungan atas rigiditas yang ada di epraturan tersebut,” tutur Triawan, Senin 12 Maret 2018.
Sebelumnya, ERK menyatakan mundur dari dukungan Bekraf karena mereka mendapati kejanggalan pada harga tiket pulang-pergi Jakarta-Austin yang jauh lebih tinggi dari harga tiket yang beredar di pasaran. Pagu tersebut dari sudut pandang ERK harusnya bisa digunakan untuk membiayai sembilan personel seluruhnya dengan membuat perhitungan yang tepat. Tapi dengan alokasi yang ada pemerintah menetapkan hanya akan membiayai kebutuhan lima personel saja.
Mekanisme alur pendanaan yang dikritisi ERK diterima pihak Bekraf. Dalam hal ini Bekraf merasa tak perlu memberi bantahan atas apa yang disampaikan ERK sebelumnya. Pernyataan ERK, ditanggapi Bekraf sebagai usulan yang ke depannya bisa coba diusulkan untuk perubahan Undang-undang atau sistem penganggaran ke depannya.
Bahkan masukan tersebut menurut Triawan sudah disampaikan saat ada pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden, Senin pagi tadi. “Anggaran di Bekraf banyak digunakan untuk mendukung para pekerja kreatif, bukan internal lembaga seperti di kementerian lain,” tutur Triawan. Kondisi tersebut menurutnya wajar jadi bahan pertimbangan untuk kembali membuat peraturan yang lebih fleksibel.
Ia pun merasa para pekerja kreatif yang ingin mendapat dukungan bantuan dana untuk kegiatan atau perjalanan semacam itu, perlu memahami ketatnya aturan pemerintah. Bukan apa, hal ini berkaitan dengan laporan pertanggungjawaban setelahnya. Panjangnya alur—dalam hal ini—mengurus perjalanan dinas luar negeri, membuat penyusunannya pun minimal butuh waktu 40 hari kerja. Butuh waktu yang cukup lama.
Bekraf telah melakukan pertemuan dan conference call dengan personel ERK, Ahad malam, 11 Maret 2018. Perbicangan tersebut menurut Triawan berlangsung selama 4 jam. Banyak hal yang diperbincangkan dan keduanya sudah mencapai kesepakatan tertentu.
“Kami senang dengan pembicaraan yang berlangsung. Kami akan segera menyampaikan hasilnya nanti,” ucap Triawan.
Efek Rumah Kaca baru melakukan perjalanan ke SXSW 2018 hari ini. Pernyataan bersama menurut Triawan akan segera disampaikan menunggu pihak ERK yang masih mengurus keberangkatan hari ini. “Agar nanti tidak ada lagi pernyataan sepihak-sepihak,” tutur Triawan.