TEMPO.CO, Jakarta - Film garapan sutradara Hanung Bramantyo, Benyamin Biang Kerok, mendapat kritikan dari Perkumpulan Betawi. Film tersebut dianggap sebagai aksi penipuan terhadap budaya Betawi.
Baca: Pertama Tayang, Penonton Benyamin Biang Kerok di Bawah Target?
Saat dihubungi Tempo, Hanung mengaku tidak mengetahui kritikan yang ditujukan kepada film garapannya tersebut. “Saya soalnya tidak tahu soal kritik tersebut. Memang ada apa, to?” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Maret 2018.
Hanung mengatakan, dia telah mendapat izin dari pihak keluarga untuk membuat film tersebut. Selain itu, pihak keluarga juga tidak mempermasalahkan ide dari film Benyamin Biang Kerok.
Bahkan, pihak keluarga Benyamin memberikan apresiasi setelah menonton film tersebut pada saat premier. “Pada saat usai gala premier, Bang Beni (anak Benyamin Sueb, Beni Pandawa) mengucapkan terima kasih ke saya,” ujar pria berusia 42 tahun itu.
Menurut Hanung, apabila ada pihak yang tidak suka atau tidak puas dengan karyanya merupakan hal biasa dalam berdemokrasi. Ia menambahkan tujuan dia membuat film tersebut tidak untuk mencemooh atau menipu budaya apa pun.
Pria dengan nama lengkap Setiawan Hanung Bramantyo itu mengatakan film Benyamin Biang Kerok yang di layar lebar baru bagian pertama. Menurut dia, tidak adil jika menilai sebuah film hanya dari satu bagian saja.
Karena itu, Hanung menyarankan untuk menonton hingga bagian kedua sampai tuntas untuk menyelesaikan perjalanan tokoh Pengki.
Film Benyamin Biang Kerok ditayangkan di layar lebar pada 1 Maret 2018. Film tersebut dibintangi Reza Rahadian, Rano Karno, Meriam Bellina, Delia Husein, dan Aci Resti.