Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Perempuan Internasional: Para Pesohor dan Gerakan Perempuan

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Kartika Jahja (35) di Kedai, Kemang, Jakarta. Lewat lagu dan musik, Tika menentang berbagai kekerasan terhadap kaumnya, para perempuan. Tempo/ Aditia Noviansyah
Kartika Jahja (35) di Kedai, Kemang, Jakarta. Lewat lagu dan musik, Tika menentang berbagai kekerasan terhadap kaumnya, para perempuan. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Setiap tahunnya, sejak 1977 tanggal 8 Maret senantiasa diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Tanggal tersebut jadi momentum bagi para perempuan untuk terus memperjuangkan haknya juga melakukan kontribusi apapun sesuai kapasitasnya.

Budaya patriarki yang kental terutama di Indonesia, mendorong banyak upaya bagi para perempuan untuk jua memperjuangkan soal kesetaraan. Tak hanya itu, soal kekerasan terhadap perempuan pun masih menjadi sorotan lantaran angkanya  yang masih tinggi.

Baca: Kenapa Dunia Perlu Peringati Hari Perempuan Internasional?

Di luar momen Hari Perempuan Internasional sesungguhnya banyak isu terkait perempuan kerap disuarakan setiap saat tanpa mengenal momennya. Suara-suara tersebut turut disuarakan oleh beberapa pesohor tanah air. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Kartika Jahja
  2. Kartika Jahja (35) di Kedai, Kemang, Jakarta. Lewat lagu dan musik, Tika menentang berbagai kekerasan terhadap kaumnya, para perempuan. Tempo/ Aditia Noviansyah

Penyanyi indie satu ini kerap menyuarakan nada kritis lewat lagu-lagunya. Bersama bandnya The Dissidents, Tika menyampaikan lirik berbau kritik social. Ia tak pernah absen dari kegiatan berkaitan dengan isu perempuan. Dua tahu lalu, Tika sempat terlibat menginisiasi Festival Tubuhku Otoritasku. Gerakan untuk menyadarkan bahwa tubuh perempuan adalah milik dia seutuhnya. Ini hal sederhana namun sulit terwujud karena tubuh perempuan kerap dijadikan obyek seksual, kekerasan, hingga politik. "Mulai dari perkosaan, eksploitasi, perdagangan perempuan, hingga aturan yang membatasi dan menyensor tubuh perempuan dengan perspektif tubuh perempuan itu biang permasalahan," ucap Tika kepada Tempo kala itu.

Meski saat ini banyak perempuan mulai terbuka terhadap banyak hal, termasuk soal kesetaraan, potensi, serta ketidakadilan yang dialami. Namun, di sisi lain, budaya patriarki masih kental. Misalnya, banyak perempuan yang kariernya gemilang, tapi mengalami kekerasan di dalam rumah oleh suami. Atau, ada kalanya perempuan bekerja dan berprestasi melebihi kapasitas suami dinilai tak elok.

  1. Hannah Al Rashid

Hannah Al Rashid. TEMPO/Nurdiansah

Sejak 25 November 2017, pemain film dan juga aktivis Hannah Alrashid menayangkan video pendek dalam rangka #16daysofactivism2017. Hal ini ia lakukan untuk menyuarakan isu kekerasan terhadap perempuan. Apa yang dilakukan Hannah merupakan salah satu perpanjangan dari kampanye 16 Days of Activism yang digagas PBB untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Hannah sempat mengunggah video senada setahun sebelumnya bersama  Nadine Alexandra. Tujuannya adalah untuk merangkul perempuan supaya berani berbicara dan agar pria memahami dampak dan konsekuensi perbuatannya. Sebelumnya, Hannah mengaku sering menerima pelecehan verbal saat berjalan di tempat publik, yang dilakukan oleh pria yang tidak ia kenal. Ia juga pernah melihat seorang pria mengekspos alat kelaminnya di tengah jalan.

Dalam satu setengah tahun terakhir, Hannah turut terlibat menjadi SDG Mover (United Nations Sustainable Development Goals Mover) untuk kesetaraan gender. Ia menuturkan alasan tertarik pada isu kesetaraan gender, karena sejak dulu punya hasrat untuk pemberdayaan perempuan dan hak-hak perempuan. “Saya percaya negara ini akan jauh lebih maju jika ada kesetaraan gender,” kata Hannah dalam wawancara dengan Tempo akhir tahun lalu.

  1. Yani Oktaviana alias Yacko

Penampilan Yacko dalam konser 7 rapper dalam rangkaian acara Konser 7 Hari menuju Kemenangan di Salihara, Jakarta, Senin 21 Juli 2014. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Rapper Yacko, termasuk salah satu pesohor yang sangat getol menentang pelecehan seksual lewat gerakan #handsoff. Metode kampanye gerakan ini adalah menjulurkan kedua tangan ke depan sebagai bentuk penolakan. Melalui simbol tersebut, Yacko berharap perempuan berani menentang tindakan yang tidak pantas terhadap dirinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Gerakan itu semacam mengatakan stop atau menahan orang untuk berbuat buruk atau ‘enyah kau’," ujar Yacko kepada Tempo.

Sebagai musikus, Yacko ingin mengajak perempuan untuk bersama-sama memerangi, berbicara, berbagi, dan menyampaikan pesan bahwa wanita tidak bisa menerima kekerasan seksual, lewat lagu-lagunya.

Menurut Yacko, musik bisa menjadi medium yang efektif untuk menyuarakan pesan. Apalagi kalau lirik-liriknya dirancang mudah diingat. "Musik rap sendiri terkenal sebagai media berekspresi. Minimal yang bisa saya lakukan adalah menggunakan rap untuk menyampaikan pesan," ujarnya.

Yacko tergerak menjalankan kampanye tersebut setelah menilai angka pelecehan seksual di Indonesia tinggi. Ia sendiri pernah mengalami pengalaman buruk itu saat pahanya ditepuk seorang pria di bajaj. Dada dan bokongnya juga pernah diremas saat berpentas. Kejadian itu membuat dirinya geram dan merasa harus bersuara.

  1. Nia Dinata

Nia Dinata. TEMPO/Santirta M

Sutradara Nia Dinata turut membuat kampanye penghapusan kekerasan berbasis gender dan seksual melalui 16 Film Festival pada tahun lalu. Nia mengaku isu pelecehan seksual sudah menjadi perhatian sejak ia masih berkuliah di New York. Di sana, pemahaman tentang pelecehan seksual diajarkan di bangku kuliah. "Saya ambil mata kuliah itu sejak tingkat satu," ujar Nia.

Di Negeri Abang Sam sendiri, kata Nia, kampanye 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan sudah lama dilakukan. Kegiatannya pembacaan puisi, pertunjukan teater, dan lainnya. Tak mau ketinggalan, Nia ikut ambil bagian dengan membuat 16 Film Festival pada akhir tahun lalu.

Karya-karya Nia selama ini pun kental dengan mengangkat isu-isu perempuan seperti Ca Bau Kan, Berbagi Suami, Arisan!, Perempuan Punya Cerita, Ini Kisah Tiga Dara, dan lainnya.

Selain empat tokoh di atas masih ada beberapa nama lain yang juga kerap terlibat serta aktif menyuarakan isu-isu soal perempuan. Termasuk tokoh-tokoh di berbagai daerah yang aktif terlibat dan bergerak untuk sama-sama memajukan perempuan. Selamat Hari Perempuan Internasional, Perempuan-perempuan Indonesia!

AISHA S| LARISSA HUDA | DIKA OKTORA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


McLaren Rilis Film Pendek Peringati Hari Perempuan Internasional

24 Juni 2023

McLaren 750S. (McLaren)
McLaren Rilis Film Pendek Peringati Hari Perempuan Internasional

McLaren merilis film pendek yang menceritakan ilmuwan material McLaren, Ella Podmore MBE dan ayahnya.


8 Harapan Sineas Perempuan Indonesia untuk Hari Film Nasional

29 Maret 2023

Netflix Rayakan Hari Film Nasional 2023 bersama delapan sineas perempuan Indonesia; (dari kiri) Meiske Taurisia, Tia Hasibuan, Marissa Anita, Tissa Biani, Dian Sastrowardoyo, Sita Nursanti, Shanty Harmayn, dan Siti Fauziah. Foto: Netflix
8 Harapan Sineas Perempuan Indonesia untuk Hari Film Nasional

Para sineas perempuan berbagi pemikiran tentang pentingnya film sebagai representasi para perempuan di dunia nyata dalam rangka Hari Film Nasional.


Tetap Dekat dengan Keluarga Meski Menjadi Ibu Bekerja

25 Maret 2023

Tetap Dekat dengan Keluarga Meski Menjadi Ibu Bekerja

Bagaimana perempuan bekerja membagi waktu untuk keluarga dan karier? Simak tips dari Nadine Chandrawinata dan Direktur PT SMI, Sylvi J. Gani.


Kisah di Balik Sukses Perempuan Membangun Negeri

24 Maret 2023

Caption: Acara diskusi Women's High Tea Talks Women in Development yang disiarkan di Instagram Live Tempodotco, Jumat, 17 Maret 2023.
Kisah di Balik Sukses Perempuan Membangun Negeri

Simak kisah inspiratif dari para perempuan yang berkontribusi dalam pembangunan. Mereka membuktikan kalau perempuan tidak hanya berperan untuk keluarga, namun juga berperan untuk masyarakat, bangsa, dan negara.


Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

17 Maret 2023

Sutradara, Kamila Andini dalam acara Reflections of Me yang digelar oleh Netflix untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, Kamis, 16 Maret 2023. Dok. Netflix
Tekad Kamila Andini untuk Bisa Wakili Perasaan Para Perempuan Lewat Filmnya

Sebagai sutradara, Kamila Andini memiliki alasan tersendiri mengapa selalu menciptakan karakter utama perempuan dalam setiap filmnya.


Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional

17 Maret 2023

Peran Perempuan dalam Pembangunan Nasional

Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap 8 Maret, telah menjadi momentum tahunan untuk mengingat perjuangan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia.


Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

15 Maret 2023

Menggugah Pelindungan Kelompok Rentan dari Diskriminasi

MPR menggelar Diskusi Terbuka memperingati Zero Discrimination Day dan Women's International Day.


Lima Remaja Iran Ditahan Gara-gara Menarikan Lagu Selena Gomez

15 Maret 2023

Gadis remaja di Iran yang telah ditahan karena memposting video tarian. (Twitter)
Lima Remaja Iran Ditahan Gara-gara Menarikan Lagu Selena Gomez

Lima gadis remaja Iran ini dicari dan ditangkap tak lama setelah video mereka menarikan lagu Selena Gomez beredar.


Hari Perempuan Internasional, Muhaimin Sebut Indeks Kesenjangan Gender Indonesia Membaik

13 Maret 2023

Sejumlah perempuan dan para Pekerja Rumah Tangga memperingati Hari Perempuan Internasional dengan aksi turun ke jalan guna meminta segera disahkannya RUU PPRT, Rabu, 8 Maret 2023/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita
Hari Perempuan Internasional, Muhaimin Sebut Indeks Kesenjangan Gender Indonesia Membaik

Indeks kesenjangan gender Indonesia diklaim membaik meskipun dalam dunia politik perempuan masih menjadi kaum minoritas.


Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

10 Maret 2023

Clara Zetkin. quotationof.com
Kisah Clara Zetkin, Sosok Dibalik Hari Perempuan Internasional

Perayaan Hari Perempuan Internasional bagi wanita di seluruh dunia setiap tahunnya tentunya tidak akan lepas dari sosok Clara Zetkin.