TEMPO.CO, Bandung-Salah satu sutradara film Dilan, Fajar Bustomi, mengetahui protes netizen soal pemeran Milea. Mereka menggalang dukungan suara di media sosial agar pemeran Milea, Vanesha Prescilla, diganti. Pemicunya gara-gara foto mesra Vanesha dengan Adipati Dolken.
Menurut Fajar, protes itu diartikan sebagai salah satu kesuksesan film Dilan. "Saya juga bingung protesnya, itu tanda film Dilan bikin mereka baper (terbawa perasaan)," kata Fajar di sela peluncuran prangko Dilan di Bandung, Selasa, 6 Maret 2018.
Baca: Penggemar Dilan baru Pertama Kali Lihat Prangko
Protes itu juga dimaknainya sebagai kekuatan akting pemeran utamanya, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescilla sebagai Milea hingga menghanyutkan penonton. "Terbawa sampai di luar film, mereka pun masuk ke urusan pribadi," ujarnya.
Bagaimana Fajar menanggapi desakan penggantian pemeran Milea? "Saya tidak terpikir untuk mengganti (Vanesha), kesuksesan film Dilan 1990 harus dilanjutkan," kata Fajar.
Baginya, film kedua Dilan harus lebih bagus dari yang pertama. Ia telah mencatat beberapa kekurangan teknis sambil menonton ulang film Dilan berkali-kali sampai sekarang. "Film kedua saya jadikan beban, agar pembuatannya tidak main-main," katanya.
Seperti saat memulai proses film pertama Dilan, Fajar dan Pidi Baiq mitra sutradaranya, bertekad tidak ingin mengecewakan penonton. "Kalau jelek dan ditonton Presiden juga, mau taruh dimana muka saya," kata Fajar.
Baca: Film Dilan Dongkrak Penjualan Kawasaki W175
Rencana syuting film kedua Dilan diagendakan tahun ini. Awalnya dimulai pertengahan tahun, kemudian mundur. "Karena Happy Salma mau lahiran," katanya. Happy berperan sebagai Marissa Kusumarini, ibu Milea.
Selain itu kru film Dilan juga harus menunggu kepulangan Iqbaal Ramadhan yang sedang bersekolah di Amerika Serikat. "Pulangnya Desember, kemungkinan syuting awalnya akhir tahun," kata Fajar.