Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Warga Rusia Bernostalgia Tentang Indonesia di Moskow

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Alexey Drugov, Gennady Asinkritov dan Viktor Pogadaev bernostalgia tentang Indonesia (IStimewa)
Alexey Drugov, Gennady Asinkritov dan Viktor Pogadaev bernostalgia tentang Indonesia (IStimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ada sejumlah warga Rusia yang ternyata punya kecintaan terhadap Indonesia. Para Indonesianis ini sudah dekat dengan Indonesia sejak era 1950-an. Mereka memiliki kenangan-kenangan tersendiri tentang Indonesia.

Ajang berkumpul dan bernostalgia ini dimanfaatkan mereka kala berkumpul di Wisma Duta KBRI Moskow, Selasa, 27 Februari 2018.

Baca: Kata KBRI Moskow ke Wisatawan Rusia: Ayo ke Indonesia

“Saya sangat gembira bisa hadir dan berkumpul dalam pertemuan ini dan terkenang saat-saat saya berada di Indonesia puluhan tahun yang lalu,” kata Gennady Asinkritov yang khusus datang dari kota Tver, sekitar 170 km arah utara Moskow.

Gennady Asinkritov yang kini berusia 85 tahun merupakan salah satu dari 40 orang Indonesianis lainnya yang bernostalgia tentang Indonesia di Wisma Duta. Dia pernah dua kali bertugas di Indonesia sebagai perwira-instruktur Angkatan Laut Soviet. Tugas pertamanya tahun 1959 selama 1,5 bulan dalam misi pengiriman kapal perang Uni Soviet dan melatih Angkatan Laut Indonesia, dan tugas keduanya tahun 1962 di Surabaya selama 8 bulan.

Ada pula Alexey Drugov, ia pernah bertugas di Indonesia tahun 1962-1964 sebagai penerjemah di pasukan militer Uni Soviet  juga mengajar bahasa Indonesia di Institut Ketimuran Moskow. Ia langsung menawarkan diri saat Gennady Asinkritov berbincang-bincang dengan Dubes Wahid. “Biar saya saja yang menerjemahkan sekalian mengenang saat-saat saya masih muda ketika jadi penermah dan bertugas di Indonesia,” kata Alexey Drugov.

Cerita lain datang dari Galina Estrina. Ia mengenang kakeknya Aleksander Estrin dan neneknya Anna Smotritskaya yang pernah tinggal di Indonesia awal tahun 1920 dan kembali ke Rusia membawa lebih dari 1500 koleksi foto-foto dan benda-benda kerajinan dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Jawa, Buru, Seram, Bali, Sumatera, Maluku, Sulawesi, dan Lombok.

Aleksander Estrin memberikan koleksi-koleksi tersebut kepada Peter the Great Museum of Anthropology and Ethnography (the Kunstkamera) di St. Petersburg dan selama bertahun-tahun menjadi koleksi dan dipamerkan di Museum tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saat ini benda-benda koleksi tersebut masih ada di Museum Kunstkamera, namun tidak lagi dipamerkan karena keterbatasan tempat. Kami ingin mengabadikan koleksi-koleksi tersebut dengan penyusunan sebuah buku yang saat ini sedang disiapkan. Diharapkan buku tersebut dapat terbit dalam waktu dekat,” ujar Galina Estrina kepada Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi sambil memperlihatkan konsep buku yang akan dicetak.

Di antara para Indonesianis lainnya, hadir pula yang pernah bertugas di Indonesia sebagai diplomat, seperti Vladimir Plotnikov yang menghabiskan waktunya di Indonesia lebih dari 20 tahun dengan jabatan terakhir Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Selain itu, ada juga Vladlen Sigayev yang pernah menjadi penterjemah pertemuan-pertemuan pejabat tinggi Uni Soviet dengan pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden Soekarno.

Marina Frolova, pengajar bahasa Indonesia di Institute of Asian and African Studies (ISAA), Moscow State University (MGU) sebagai salah satu Indonesianis generasi baru mengatakan bahwa ISAA terus mempersiapkan generasi-generasi baru yang mempelajari bahasa dan kajian Indonesia. Pada tahun akademik baru akan dibuka lagi kelas bagi mahasiswa-mahasiswa baru.

Dubes Wahid menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para Indonesianis yang telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan hubungan bangsa Indonesia dan Rusia. Dubes Wahid juga tetap mengharapkan peran aktif mereka untuk lebih memperkenalkan Indonesia di Rusia.

“Kami memiliki banyak program dan kegiatan, seperti pekan kuliner Indonesia pada akhir April 2018 dan Festival Indonesia ketiga pada 3-5 Agustus 2018 di Moskow. Keterlibatan para Indonesianis dalam kegiatan-kegiatan KBRI Moskow sangat penting,” kata Dubes Wahid.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

2 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

6 jam lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

21 jam lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

1 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow


Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin berbicara setelah TPS ditutup, di Moskow, Rusia, 18 Maret 2024. Komisi Nasional Pemilu Rusia (CEC), suara pemilih yang terkumpul mencapai 72,22 persen, naik dari pemilu 2018 sebesar 67,5 persen. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Sebut Kelompok Islam Radikal di Balik Serangan Moskow

Putin menyatakan penembakan massal di Moskow dilakukan oleh kelompok Islam radikal, namun tetap ada hubungannya dengan Ukraina.


Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

2 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kisah Heroik Islam Khalilov, Remaja 15 Tahun Selamatkan 100 Orang dalam Penembakan Moskow

Seorang remaja berusia 15 tahun berhasil menyelamatkan 100 nyawa dalam penembakan massal di Moskow, Jumat pekan lalu.


Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

2 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Kyiv, Ukraina 7 Februari 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Gardu dan Pembangkit Dihantam Rudal Rusia, Kota Kedua Ukraina Tanpa Listrik

Ukraina melaporkan bahwa Rusia melancarkan serangan rudal dan drone berpresisi tinggi yang menargetkan fasilitas listrik dalam 24 jam terakhir.


Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Serangan Teror di Rusia, Kremlin: Tidak Ada Negara yang Kebal dari Terorisme

Juru bicara Kremlin menepis adanya kegagalan dinas keamanan Rusia dalam mencegah penembakan di Moskow.