TEMPO.CO, Jakarta -Menjajal karakter T'Challa sang Raja Wakanda sekaligus Black Panther, Chadwick Boseman lakukan banyak hal. Sebagai persiapan fisik, aktor yang mulai berakting pada 2003 silam ini berolahraga minimal 5 jam sehari di sasana.
Chadwick harus membentuk tubuhnya agar pas untuk kostum Black Panther berbahan lateks. Ia juga menurunkan sedikit bobot tubuhnya dengan pola makan vegetarian.
Baca: Black Panther: Afrosentrik, Tanpa Glorifikasi dan Patriarki
Soal akting, Chadwick memperkaya referensi. Berperan sebagai T'Challa, pemimpin negara rekaan di Afrika bernama Wakanda, Chadwick belajar tentang laku seorang pemimpin.
"Saya mempelajari bagaimana tubuh memancarkan kekuatan (sebagai seorang pemimpin). Saya melihat pendekar Maasai (suku di Kenya), menonton berbagai film dan pemimpin lain seperti Patrice Lumumba (pemimpin Kongo), Obama, dan saya mendengarkan pidato (Nelson) Mandela," ungkap aktor yang akan kembali memerankan Black Panther dalam Avengers: Infinity War (2018) mendatang.
Chadwick Boseman juga menciptakan aksen baru agar karakternya terasa lebih nyata. Untuk itu ia bekerja sama dengan pelatih dialek Marvel, Sarah Shepherd.
Aktor yang juga seorang produser ini ingin karakternya punya dialek Afrika namun tak terlalu kental, supaya penonton tetap bisa menangkap ucapannya.
Chadwick Boseman dan tim Marvel tak ingin film Black Panther terasa seperti khayalan karena akan jadi bahan tertawaan. "Anda malah akan (terkesan) menghina budaya Afrika dibanding mengadaptasi budaya itu," tutup aktor lulusan Akademi Drama Amerika Inggris, London, ini.