TEMPO.CO, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Valentine, One Billion Rising kembali menggelar gerakan kampanye melawan kekerasan terhadap perempuan. Selain menari bersama, acara yang digelar di Pelataran Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki itu akan menampilkan Monolog Puan.
“Acara malam ini akan ada menari bersama seperti flashmob yang merupakan inti acara kita,” ujar Alexandria selaku Koordinator One Billion Rising 2018 saat dihubungi Tempo, Rabu, 14 Februari 2018.
Kali ini, One Billion Rising mengadakan kampanye menari bersama dengan tema global Solidarity : Rise, Resist, Unite. One Billion Rising Indonesia telah mengunggah video gerakan tarian tersebut dalam akun YouTube mereka, agar pada saat inti acara para penonton yang hadir dapat ikut menari bersama.
Adapun Monolog Puan merupakan salah satu pertunjukkan yang memberikan kesempatan kepada para perempuan yang hadir dalam acara One Billion Rising 2018 membacakan monolog perempuan yang sudah disiapkan. Acara ini juga melibatkan Kartini Kendeng.
“Jadi kita sempat adakan open call untuk 10 sampai 13 orang buat maju. Jadi mereka kita kasih monolognya dan mereka akan bacain,” kata Alex.
Bukan hanya itu, dalam acara One Billion Rising 2018, penonton diberi kesempatan untuk membacakan karya atau puisinya. “Ada open mic untuk teman-teman yang mau baca puisi, monolog atau membaca karyanya di depan,” ujar Alex.
Berbeda dengan monolog puan yang diutamakan untuk para perempuan, open mic berlaku untuk setiap penonton yang ingin didengarkan karyanya.
One Billion Rising adalah representasi perlawanan dari setiap perempuan korban kekerasan. Gerakan kampanye global ini diselenggarakan pertama kali pada 14 Februari 2013, bertepatan dengan Hari Valentine. Gerakan ini menunjukkan perlawanan mereka dengan cara menari.