Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiprah Tubagus Sukmana, Mantan Kepala Galeri Nasional Indonesia

Reporter

Editor

Aisha Shaidra

image-gnews
Pengunjung mengamati instalasi seni dalam Pameran SEA Triennale di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 26 Oktober 2016. TEMPO/Nurdiansah
Pengunjung mengamati instalasi seni dalam Pameran SEA Triennale di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 26 Oktober 2016. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Galeri Nasional Indonesia mengalami penggantian pada Jumat, 2 Februari 2018. Jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Tubagus Sukmana  kini beralih pada Pustanto, mantan Kepala Subdirektorat Seni Rupa, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca: Sketsa masyarakat akan dipamerkan di Galeri Nasional

Usai melepas jabatan Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus yang kerap disapa Andre mengisi posisi sebagai Kepala Subdirektorat Seni Media, Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keduanya dilantik oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. pada Jum’at, 2 Februari 2018 di Plaza Insan Berprestasi Gedung A Kemendikbud, bersama dengan 104 pejabat eselon II hingga IV lainnya di lingkungan Kemendikbud.

“Sejak Jumat, 2 Februari 2018 tugas dan amanah yang saya emban sebagai Kepala Galeri Nasional Indonesia sudah dicukupkan. 12 tahun lebih telah mendapat kepercayaan dari 4 Menteri dan 6 Dirjen yang mengurusi bidang kebudayaan,” ucap Tubagus Sukmana melalui akun Facebooknya.

Sekian tahun mengelola Galeri Nasional, menurut Tubagus bukan waktu yang cukup untuk menuntaskan pekerjaan rumah dan memenuhi segala hal untuk mewujudkan Galeri Nasional yang ideal. “Kami serahkan penilainya kepada pemberi amanah dan para stakeholders Galnas. Tentu masih belum sempurna, masih ada PR yang belum dituntaskan, masih ada yang belum terakomodir, masih ada harapan yang sedang ditempuh,” lanjut Tubagus. Harapan berikutnya menurut Tubagus kini diserahkan kepada pemimpin Galeri Nasional yang baru.

Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui situs resmi Galeri Nasional jejak Tubagus memimpin Galeri Nasional sejak akhir 2005 hingga awal 2018. Tubagus bekerja di Galeri Nasional sejak lembaga itu berdiri pada tahun 1998. Hingga 2002, ia menjalani karier sebagai Kepala Seksi Dokumentasi, Pameran dan Publikasi. “Saya di Galnas mulai dari awal, masih belum punya fasilitas kantor. Hanya ada dua pejabat yang dilantik saat itu, yaitu Kasubbag Tata Usaha, serta Kepala Seksi Dokumentasi Pameran dan Publikasi—itu saya, “ tutur Tubagus. Dalam sejarah perkembangan Galeri Nasional Indonesia, Tubagus turut terlibat dalam proses relokasi pedagang dan penghuni flat di kawasan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tahun 2002, Tubagus dipindah ke Direktorat Kesenian, untuk merintis eksistensi Subdirektorat yang  baru dibentuk, yakni bidang Seni Media Rekam, Waktu itu menjabat sebagai Kepala Seksi Seni Media Rekam Cetak merangkap sebagai Pimpinan Proyek Wisma Seni Nasional yang memfasilitasi persiapan pembangunan Pusat Pengembangan kebudayaan Nasional.

Pada November 2005 Tubagus kembali ditugaskan di GNI dengan promosi jabatan dan dilantik sebagai Kepala GNI menggantikan Dicky Tjandra yang saat itu menjadi pelaksana tugas Kepala GNI.

Beberapa rekam jejak Tubagus selama di Galeri Nasional Indonesia di antaranya, patung publik berjudul “Tangan” karya Prayitno Saroyo yang saat ini terletak di halaman depan Gedung Utama (Gedung A) GNI.  Patung tersebut merupakan hasil Lomba Patung Ruang Terbuka Galeri Nasional Indonesia (2006) yang digagas oleh Tubagus dan beberapa pihak.

Galeri Nasional Indonesia mulai melebarkan kegiatan melalui Pameran Temporer keliling (Pameran Keliling) di dalam dan luar negeri. Pameran ini tidak hanya mengenalkan karya-karya para maestro seni rupa Indonesia yang karyanya telah menjadi koleksi Negara, melainkan juga mengangkat para perupa daerah dengan menampilkan karya-karya mereka bersanding dengan karya para maestro tersebut.

AISHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Cocok Dikunjungi Saat Musim Hujan

13 November 2022

Pengunjung melihat ikan di Jakarta Aquarium dan Safari, Jakarta, Selasa 3 Mei 2022. Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan libur lebaran untuk berekreasi bersama keluarga ke tempat-tempat wisata di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
5 Rekomendasi Tempat Wisata yang Cocok Dikunjungi Saat Musim Hujan

Tempat wisata yang ada di dalam ruangan atau indoor bisa menjadi pilihan tempat berlibur saat musim hujan.


10 Destinasi Wisata di Jabodetabek yang Cocok Dikunjungi saat Musim Hujan

15 Juni 2022

Pengunjung berpose di Magic Art 3D Museum di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu, 26 Desember 2020. Liburan panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dimanfaatkan warga Jakarta untuk berkunjung ke sejumlah tempat wisata. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
10 Destinasi Wisata di Jabodetabek yang Cocok Dikunjungi saat Musim Hujan

Syarat pertama dalam memilih destinasi wisata di musim hujan adalah berada di ruangan tertutup atau indoor.


Pecinta Seni, Jangan Lewatkan Tur Virtual ke Galeri Nasional Indonesia

15 Maret 2021

Kurator pameran seni rupa nusantara Kontraksi Pasca Tradisionalisme, Suwarno Wisetromo, saat menjelaskan salah satu karya di Galeri Nasional, Jakarta. Selasa, 23 April 2019. TEMPO | Chitra Paramaesti
Pecinta Seni, Jangan Lewatkan Tur Virtual ke Galeri Nasional Indonesia

Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia kali ini disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial.


Menikmati Karya Maestro Seni Lukis Affandi dengan Cara Tak Biasa

3 November 2020

Pameran karya maestro pelukis Affandi bertajuk Imersif Affandi - Alam Ruang Manusia. Dok. Instagram Galeri Nasional
Menikmati Karya Maestro Seni Lukis Affandi dengan Cara Tak Biasa

Masyarakat dapat menikmati karya maestro Affandi, lengkap dengan nuansa cahaya dan suara yang menarik.


Galeri Nasional Gelar Pameran Seni Rupa Menampilkan 55 Karya

24 April 2019

Kurator pameran seni rupa nusantara Kontraksi Pasca Tradisionalisme, Suwarno Wisetromo, saat menjelaskan salah satu karya di Galeri Nasional, Jakarta. Selasa, 23 April 2019. TEMPO | Chitra Paramaesti
Galeri Nasional Gelar Pameran Seni Rupa Menampilkan 55 Karya

Ada 886 karya dari 677 seniman yang dipilih untuk tampil dalam pameran bertema Kontraksi Pasca Tradisionalisme di Galeri Nasional.


Seni Istalasi Kemarahan Drupadi Lewat Batik, Bunga, dan Cabai

24 April 2019

Kurator pameran seni rupa nusantara Kontraksi Pasca Tradisionalisme, Suwarno Wisetromo, saat menjelaskan salah satu karya di Galeri Nasional, Jakarta. Selasa, 23 April 2019. TEMPO | Chitra Paramaesti
Seni Istalasi Kemarahan Drupadi Lewat Batik, Bunga, dan Cabai

Seniman Nita Azhar menampilkan kemarahan Drupadi lewat seni instalasi di Galeri Nasional.