TEMPO.CO, Jakarta - Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa film Benyamin: Biang Kerok bukan film biopik seperti yang banyak diberitakan. Hanung bercerita, ketika dimintai untuk menyutradarai film ini, bapak dari 4 anak ini langsung berpikir bahwa film ini tak akan seperti film biopik layaknya Soekarno atau Kartini.
Baca: Falcon Pictures Luncurkan Teaser Film Benyamin: Biang Kerok
Sutradara kelahiran 1 Oktober 1975 menyatakan bahwa film semacam ini belum pernah ada di perfilman Indonesia bahkan dunia, bahkan tidak pernah diajarkan di sekolah film mana pun. Bahkan dengan tegas ia menyebut genre yang ia garap untuk film yang mulai masuk tahap pascaproduksi ini sebagai genre baru. “Ini genre baru. Genre ini tidak hanya sekedar menghidupkan kembali sosok yang sudah tiada, tetapi juga menghidupkan kembali karakter-karakter yang pernah diperankannya dulu,” jelas Hanung pada konferensi pers di daerah Cibubur, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2018.
Menurut Hanung, tidak seperti Dono, Kasino, dan Indro di film-film Warkop, komedian Betawi Benyamin Sueb tidak pernah menjadi Benyamin di filmnya. Aktor tersebut selalu berperan dengan karakter yang berbeda-beda, contohnya berperan menjadi Pengki di film Biang Kerok, Tarzan di film Tarzan Kota, dan menjadi Babe Doel di serial televisi Si Doel Anak Sekolahan.
Untuk merealisasikan eksperimen di film ini, Hanung tak sekedar memilih aktor yang mirip serta bisa berperan dengan baik. Aktor yang dipilih harus bisa menjelma sebagai Benyamin, juga Benyamin yang menjadi sosok Pengki dan Tarzan.
“Untuk itu saya harus bekerja sama dengan aktor yang sudah klop, sehati, bahkan seiman dengan saya. Itu alasan mengapa saya memilih Reza Rahadian. Sama seperti Bang Ben yang hidup dalam ruang kreatifitas Lenong Betawi, Saya dan Reza tumbuh dalam ruang audio-visual dan seni teater yang sama, meski dalam kota yang berbeda,” ungkap Hanung.
Hanung Bramantyo menjelaskan penggarapan film ini ini bukan pekerjaan mudah. Alasannya, sosok Benyamin Sueb sudah terpateri begitu dalam di mata masyarakat Betawi. Karena itu ia dan Falcon Pictures berupaya memperkenalkan kembali sosok Bang Ben kepada generasi milenial, serta generasi yang rindu dengan sosok jenaka ini.