TEMPO.CO, Jakarta -Film Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir yang akan tayang serempak di seluruh bioskop Indonesia pada 28 Desember mendatang disebutkan akan diproduksi kembali dalam bentuk sekuel, asalkan film ini berhasil laku di pasaran.
Baca: Si Juki The Movie, dari Komik ke Layar
Produser Frederica mengatakan masa depan film ini akan sangat bergantung pada seberapa sukses film ini di pasaran. Secara spesifk Frederica menyebutkan takaran sukses untuk film ini bisa dilihat dari seberapa banyak jumlah penonton yang akan diraih film ini.
"Semuanya kembali lagi pada urusan jumlah penonton ya, kalau tanggapannya bagus, akan sangat bayak kemungkinana untuk masa depan film ini. Saya pikir kalau melihat tren ke belakang, sebuah film bisa dikatakan sukses apa bila berhasil mendapatkan penonton di atas 1 juta ya," katanya di Jakarta, Sabtu, 23 Desember 2017.
Frederica menambahkan peluang film ini menjadi sukses sangatlah terbuka lebar, melihat selama ini tak banyak film animasi yang beredar di Indonesia. Dia menyatakan bahwa dikeluarkannya film Juki bisa menjadi sebuah percobaan pasar untuk film animasi di Indonesia.
"Kami dari Falcon memang selalu berusaha untuk tidak mengikuti tren yang sedang berjalan, sampai sekarang contohnya kita masih berkomitmen untuk tidak memproduksi film horor. Kita selalu mencoba membuat sesuatu yang baru, salah satunya dengan membuat film animasi si Juki ini," tuturnya.
Frederica mengatakan di luar film animasi Si Juki, Falcon juga tengah bersiap membuat film animasi lain yang akan ditayangkan untuk tahun depan.
Sementara animator film ini Daryl mengatakan bahwa kemungkinan film ini untuk dibuatkan sekuel ataupun digubah ke dalam berbagai format sangatlah mungkin. Dia percaya komikus Faza Meonk punya potensi dan sudah mempersiapkan untuk itu.
"Sangat mungkin dibuatkan spin off, misalnya. Dia bisa jadi game, bisa jadi merchandise juga, saya yakin Faza sudah punya bayangan untuk itu," katanya.
Agak berbeda dengan Daryl, Frederica justru mengatakan potensi untuk mendapatkan keuntungan tambahan dari penjualan mainan, atau merchandise lain untuk karakter Juki masih sangat sulit untuk dilakukan di Indonesia. Menurutnya, masih butuh waktu untuk film animasi di Indonesia bisa melakukan hal yang sama dengan film animasi dari Hollywood lakukan.
Sementara aktor Indro Warkop yang juga menjadi pengisi suara dalam film ini berharap film ini bisa diterima dan mendapat dukungan dari masyarakat luas di Indonesia. Menurutnya, film animas karya anak bangsa ini sudah seharusnya juga mendapatkan apresiasi yang layak pula dari masyarakat dalam negeri. "Ayo kita tunjukkan nasionalisme dengan cara mendukung film lokal kita sendiri," katanya.
Indro dan beberapa aktor lain yang terlibat sebagai pengisi suara dalam film ini juga mengatakan bahwa mereka sangat bersemangat dalam proses pembuatan film ini. Indro bahkan menyebutkan energi yang dihabiskan untuk terlibat dalam film ini lebih besar dari yang dia keluarkan di film lain.
"Saya setelah selesai take beberapa kali ketemu dengan pemain lain seperti Bunga Citra Lestari misalnya, selalu saya bilang 'capek ya?'. Jangan-jangan, saya pikir energi yang kita habiskan di film ini lebih total dari film lainnya," katanya.
Film ini menceritakan tentang karakter Si Juki, seorang selebriti yang sedang berada di puncak karirnya. Sikapnya yang polos, jenaka dan berani untuk menjadi berbeda membuatnya disukai banyak orang. Hingga sebuah kesalahan membuatya berbalik menjadi musuh nomor satu di Indonesia.
Di saat yang sama ada sebuah meteor yang diperkirakan akan menghantam Indonesia. Di titik itu seorang ilmuwan meminta bantuannya untuk menyelamatkan negeri ini. Sanggupkah Juki menyelamatkan Indonesia?
Film ini dibintangi sejumlah nama besar sebagai pengisi suara. Di antaranya ada Bunga Citra Lestari, Pandji Pragiwaksono, Arie Kriting, Babe Cabita, Tarzan, dan Mongol.
Si Juki merupakan karakter yang dibuat oleh komikus Faza Meonk. Film ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan seperti aktor Indro Warkop dan Butet Kertaradjasa.
